Di usia kepala dua, kenyataan untuk mulai mencari pekerjaan sudah mulai di depan mata. Beruntung, era digital mempermudah siapa saja untuk terjun ke era digital. Tapi bukan berarti kita hanya harus fokus pada hard skill, detikers.
Pernah mendapatkan petuah agar tidak jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang? Ini ada benarnya, terutama untuk mahasiswa yang sudah masuk ke tahun atau semester terakhir.
"Kebutuhan skill set terkait soft skill, kemampuan organisasi, kemampuan manajerial, itu perlu ditingkatkan sekali terutama oleh mahasiwa," ujar Iradat Wirid, Community Outreach Publications & Social Media Manager The Center for Digital Society di acara 'Tokopedia Nextgen - Mengenal Industri Teknologi: Serba-serbi Dunia Manajemen Produk dan Desain Produk', Kamis (17/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampus adalah tempat yang menyediakan kesempatan interaksi lebih luas dibandingkan dengan sekolah saat SD, SMP ataupun SMA. Di kampus, kita berkesempatan bertemu dengan beragam orang dari suku yang berbeda sampai pemikiran yang berbeda.
Ketika seseorang mampu memiliki soft skill yang baik, ini akan membantu dalam bertahan di pekerjaan di masa depan. Tentunya, ini akan semakin baik dengan adanya hasil dan kemampuan teknologi contohnya menulis content yang baik dan coding.
"Ini menjadi sempurna ketika soft skill-nya juga bagus," kata Iradat.
Lanjut, Iradat menambahkan bahwa untuk pengembangan hard skill, sudah banyak pelatihan dan software yang bisa dipelajari. Sementara soft skill membutuhkan adanya usaha dan niat untuk belajar dengan gigih.
"Teman-teman silahkan belajar di berbagai tempat karena sekarang ruang belajarnya sangat terbuka. Ruang digital itu teman-teman search apapun sekarang udah ketemu. Kelas-kelasnya pun banyak yang gratis untuk peningkatan skill set tadi. Manfaatkan bukan hanya untuk menghibur diri. Buat mahasiswa ayo nih yang sudah mau bekerja, ruang digital kita sangat terbuka," ucapnya menyudahi diskusi.
(ask/fay)