Kaya Raya Berkat Bitcoin, Pria Ini Malah Tak Senang
Hide Ads

Kaya Raya Berkat Bitcoin, Pria Ini Malah Tak Senang

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 20 Des 2021 20:45 WIB
El Salvadors President Nayib Bukele participates in the closing ceremony of a congress for cryptocurrency investors in Santa Maria Mizata, El Salvador, Saturday, Nov. 20, 2021. Bukele announced during the rock concert-like atmosphere at the gathering that his government will build an oceanside
Lambang Bitcoin. Foto: AP Photo/Salvador Melendez
Jakarta -

Cukup banyak cerita seseorang menjadi kaya raya berkat investasi mata uang kripto seperti Bitcoin, terutama jika sudah membeli di zaman dahulu. Namun pria ini justru kurang senang karena kekayaan itu.

Kepada Daily Star, seorang investor di Inggris menyatakan ia meraup untung besar dari Bitcoin, tapi malah merasa seperti curang dan tidak pantas menerimanya. Dulu, dia bekerja sebagai konten kreator dengan pendapatan sekitar 25 ribu poundsterling per tahun.

Dia mengaku tak begitu menginginkan barang mahal sehingga uang itu diinvestasikan pada Bitcoin di 2014. Tak tanggung-tanggung, dia menaruh semua uangnya ke Bitcoin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kurun waktu sekitar satu setengah tahun, aku menaruh hampir semua yang kutabung ke Bitcoin, bahwa pendapatanku akan cukup jika terjadi kegagalan," katanya seperti dikutip detikINET dari LAdbible.

Tapi dia menuai keberhasilan karena harga Bitcoin terus naik secara drastis. Bahkan di 2017, nilai investasinya sudah mencapai 2 juta poundsterling dalam bentuk Bitcoin.

ADVERTISEMENT

Dia pun jadi makmur. Di tahun 2019, uangnya mencapai 26 juta poundsterling. Investor yang tak mau disebut namanya ini pun jadi berhenti kerja, travelling, bertemu rekan-rekannya dan memulai hobi baru.

Akan tetapi justru saat itu timbul masalah baginya. Ia mengaku jadi kurang bergairah dalam investasi dan merasa kurang pantas mendapatkan hartanya yang besar.

"Saya dalam kondisi mental yang dialami banyak orang ketika mereka kaya. Saya dulu suka dengan pekerjaan saya dan menimbulkan banyak semangat dalam hidup saya, sekarang tidak begitu," cetusnya.

"Sulit untuk menciptakan ulang hal itu hanya dengan uang, juga saya tidak merasa pantas untuk merdeka secara finansial dan pensiun dini," pungkasnya.




(fyk/fyk)