Alexa Morales sangat bangga pada namanya. Namun setelah Amazon meluncurkan asisten virtual Alexa pada November 2014, gadis berusia 28 tahun ini mulai merasa tidak nyaman.
Menurut Morales, orang-orang mulai sering membuat lelucon tentang namanya, pura-pura memberinya perintah atau bertanya dengan suara robot. Awalnya dia menanggapi biasa saja candaan semacam ini. Namun lama kelamaan dia jengah. Dia tidak nyaman nama 'Alexa' yang berasal dari nama mendiang ayahnya dijadikan bahan olok-olok.
"Ketika saya mendengar nama saya sekarang, yang terpikir bukan hal-hal yang bagus. Ini lebih seperti tekanan," kata Morales yang berprofesi sebagai teknisi farmasi, dikutip dari Washington Post.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada hampir 130 ribu orang di Amerika Serikat (AS) bernama Alexa. Nama ini makin populer setelah penyanyi Billy Joel dan model Christie Brinkley menamai putri mereka Alexa di tahun 1985.
Menurut analisis data Social Security Administration Washington Post, di 2015, ada lebih dari 6.000 bayi perempuan di AS dinamai Alexa. Setelah Amazon memilih Alexa sebagai nama untuk layanan asisten virtualnya, popularitas nama itu langsung anjlok. Pada tahun 2020, hanya sekitar 1.300 bayi yang diberi nama tersebut.
Washington Post mewawancarai lebih dari 25 perempuan bernama Alexa dan beberapa orang tua yang menamai anaknya Alexa untuk mendengar cerita bagaimana Amazon mengubah perasaan mereka tentang nama dan identitas nama Alexa. Orang-orang bernama Alexa yang diwawancarai berusia antara 5 hingga 55 tahun, dan mereka tinggal di seluruh AS, Meksiko, Kanada, dan Eropa.
Beberapa orang merasa geli dan masa bodoh pada Alexa Amazon. Namun sebagian besar merasa dirugikan dan kesal menanggapi ocehan-ocehan konyol yang menyamakan mereka dengan Alexa Amazon. Salah satunya bahkan mengatakan lelucon itu lama kelamaan jadi pelecehan seksual secara verbal yang membuatnya jijik.
Maka, dapat dipahami jika Alexa Morales jengah dan frustrasi. Dia terus menjadi sasaran lelucon nama Alexa, bahkan setelah berbagi cerita di balik namanya. Nama tersebut menyimpan cerita pilu tentang ayahnya yang meninggal secara tragis saat dia masih dalam kandungan ibunya.
Pada 2018, Morales mulai mengganti namanya depannya dari Alexa menjadi hanya Lex. Dia juga tak sudi membeli barang apapun dari Amazon, sebagian karena nama perangkatnya dan sebagian karena dia juga benci mendengar pemberitaan negatif mengenai kondisi pekerja di perusahaan yang didirikan Jeff Bezos tersebut.
"Saya bahkan tak sanggup melihat barang-barang Amazon lagi dan selalu ingin menendangnya," katanya.
Ibunya, Erim Corado memahami keputusan putrinya untuk mengubah nama menjadi Lex. Namun dia merasa hal itu seperti sebuah kehilangan koneksi ayah dengan putrinya.
"Dia pantas mendapatkan perlakuan namanya dihormati, bukan untuk mengubahnya karena perlakuan yang meremehkan putri kami," kata Corado.
(rns/afr)