Curahan Hati Tim Robotika Putri Afghanistan yang Diselamatkan
Hide Ads

Curahan Hati Tim Robotika Putri Afghanistan yang Diselamatkan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 27 Agu 2021 16:14 WIB
Tim robotika Afghanistan
Tim robotika Afghanistan di Meksiko. Foto: AP/Eduardo Verdugo
Meksiko -

Tim robotika putri Afghanistan telah mengungsi dari negaranya. Sebagian telah ditampung di Qatar dan lima orang mengungsi ke Meksiko. Anggota tim tersebut mengucapkan rasa terima kasihnya karena merasa telah diselamatkan.

"Kami sangat senang berada di sini dan adalah kehormatan bahwa pemerintah Meksiko telah menyambut kami di sini dan telah menyelamatkan hidup kami," kata Fatemah Qaderyan, saat konferensi pers yang dikutip detikINET dari CNN, Jumat (27/8/2021).

"Dari saat ini ke depan, kami akan punya kesempatan untuk lebih banyak lagi pencapaian dalam hidup kami dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun kami jauh dari rumah kami, kami akan selalu bersatu dan terima kasih atas bantuan Anda, kami akan meraihnya. Terima kasih banyak, kami sangat mengapresiasi mempunyai semuanya di Meksiko ini," pungkas Fatemah.

Untuk saat ini, tim robotika ini mendapatkan visa kemanusiaan selama 180 hari di Meksiko dengan opsi diperpanjang. Institusi di Meksiko akan menyediakan akomodasi, makanan dan layanan lainnya secara cuma-cuma kepada mereka.

ADVERTISEMENT

"Mengikuti tradisi solidaritas dan kebijakan luar negeri feminis Pemerintah Meksiko, kami melakukan upaya diplomasi yang memungkinkan kami membawa mereka ke Meksiko. Kami menyambut kalian dengan sangat hangat," sebut Martha Delgado dari Kemenlu Meksiko.

Tim robotika Afghanistan menuai pujian karena berprestasi dengan meraih penghargaan internasional. Inovasi lain yang mereka buat di antaranya termasuk ventilator murah yang dioperasikan dengan tangan untuk pasien COVID-19.

Taliban sendiri punya rekam jejak tidak baik saat dahulu berkuasa, khususnya dalam membatasi wanita untuk bersekolah ataupun bekerja. Walaupun pemimpin Taliban saat ini menjanjikan para perempuan nanti boleh sekolah, tetap saja banyak yang memilih kabur ke luar negeri dan diselamatkan kerja sama internasional.




(fyk/fay)