Lima anggota tim robotika putri Afghanistan mendarat di Meksiko untuk mengungsi. Sebelumnya, anggota tim yang lain sudah melarikan diri ke Qatar setelah Taliban kembali berkuasa.
"Kami memberikan sambutan paling hangat di Meksiko untuk kalian," kata Deputi Menteri Luar Negeri Meksiko, Martha Delgado, dalam konferensi pers di bandara internasonal Mexico City seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (24/8/2021).
Tim robotika Afghanistan menuai pujian karena berprestasi dengan meraih beberapa penghargaan internasional. Inovasi yang mereka buat di antaranya termasuk ventilator murah yang dioperasikan dengan tangan untuk pasien COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taliban sendiri punya rekam jejak tidak baik saat dahulu berkuasa, khususnya dalam membatasi wanita untuk bersekolah ataupun bekerja. Walaupun pemimpin Taliban saat ini menjanjikan para perempuan nanti boleh sekolah, tetap saja banyak yang memilih kabur ke luar negeri dan diselamatkan kerja sama internasional.
Meksiko sendiri telah berjanji membantu menampung para pengungsi dari Afghanistan, khususnya perempuan. Kloter pertama pengungsi dari Afghanistan telah diproses oleh negara itu.
Sebelumnya, tim robotika putri Afghanistan yang kesulitan keluar dari negara ketika Taliban berkuasa, akhirnya bisa dievakuasi dengan selamat dan ditampung oleh Qatar. Sembilan anggota yang dijuluki Afghan Dreamers ini harus berjuang berhari-hari agar dapat dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Mereka memohon kepada Pemerintah Kanada, khususnya ditujukan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, tetapi Qatar yang pada akhirnya mau menerima para talenta teknologi ini.
Belum diketahui bagaimana ke depannya perjalanan Afghan Dreamers usai dievakuasi. Tetapi, sejumlah universitas di seluruh dunia, termasuk beberapa di Amerika serikat menawarkan beasiswa kepada tim robotika ini.