Huawei Sediakan 1000 Akun Cloud E-Learning bagi Ratusan Kampus di RI
Hide Ads

Huawei Sediakan 1000 Akun Cloud E-Learning bagi Ratusan Kampus di RI

Jihaan Khoirunnisaa - detikInet
Jumat, 29 Jan 2021 16:24 WIB
Huawei
Foto: Dok. Huawei
Jakarta -

Huawei Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendorong akselerasi transformasi pendidikan digital Indonesia. Salah satu bentuk dukungannya yakni menyediakan 1000 akun Huawei Cloud E-Learning Service bagi 500 perguruan tinggi.

Menurut Pakar TIK APTIKOM Richardus Eko Indrajit hal ini bisa menjadi solusi efektif demi pemerataan pemanfaatan solusi TIK berkualitas di dunia pendidikan tinggi Indonesia. Sebab, belum semua perguruan tinggi di Indonesia didukung oleh infrastruktur yang memadai, termasuk untuk mendukung tatap-muka jarak jauh secara daring.

"Dukungan Cloud E-Learning Service dari Huawei Indonesia untuk 500 perguruan tinggi di tanah air memiliki makna yang sangat fundamental mengingat tatap-muka secara daring antara dosen dan mahasiswa merupakan aktivitas perkuliahan yang paling disarankan saat ini khususnya dalam mengantisipasi pandemi. Kontribusi Huawei Indonesia patut untuk diapresiasi," papar Richardus," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam webinar Akselerasi Transformasi Digital Pendidikan Indonesia, Kamis (28/1/) itu, Direktur Jenderal DIKTI Nizam pun mengakui pihaknya telah berusaha mewujudkan transformasi pendidikan digital, bahkan sejak tahun 2000.

Namun, kata dia, upaya tersebut berlangsung secara perlahan, mengingat rendahnya kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi digital dalam kurikulum. Sehingga, kehadiran transformasi pendidikan digital ini dapat menjadi pelengkap, serta memperkuat pembelajaran tatap muka.

ADVERTISEMENT

"Pandemi COVID-19 menjadi batu lompatan yang membawa pada akselerasi pendidikan digital yang sangat diharapkan. Kehadiran teknologi digital yang sudah lama, Kemdikbud terus berupaya sejak tahun 2000 untuk mewujudkan transformasi pendidikan digital, perlu disadari transformasi pendidikan digital hadir bukan untuk menggantikan proses belajar tatap muka, namun melengkapi serta memperkuat," jelas Nizam.

Dia menuturkan literasi digital menjadi suatu kebutuhan bagi insan pendidikan tinggi, karena mengingat eksistensi teknologi digital saat ini, ditambah dengan semakin banyaknya generasi dengan talenta digital.

HuaweiHuawei Foto: Dok. Huawei


Dia pun menilai Indonesia punya potensi untuk melahirkan talenta di bidang teknologi, yang dapat melahirkan unicorn baru, serta turut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi Indonesia, mewujudkan abad Asia.

Sementara itu, President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Development, Jason Zhang mengungkapkan apresiasinya kepada Ditjen DIKTI Kemdikbud atas kerja sama yang terjalin untuk mewujudkan akselerasi pendidikan ini.

"Memahami pentingnya pendidikan sebagai pondasi kemajuan masa depan, berkolaborasi dengan pemerintah, akademia dan komunitas, kami akan terus melakukan alih pengetahuan dan teknologi sebagai wujud dari komitmen berkelanjutan kami untuk Indonesia. Terima kasih atas kerja sama dengan DIKTI yang terus dilakukan. Kerja sama ini selaras dengan komitmen Huawei Indonesia untuk tetap memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan negeri ini," kata Jason.


Di sisi lain, Dosen Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang Adi Nur Cahyono yang hadir sebagai pembicara dalam sesi diskusi panel menyampaikan terima kasih atas penyediaan Huawei Cloud E-Learning Service sebagai dukungan platform tatap muka di dalam pelaksanaan perkuliahan jarak jauh.

"Terima kasih kepada Huawei Indonesia. Dukungan platform tatap-muka perkuliahan jarak jauh, Huawei Cloud E-Learning Service, selama dua tahun akan sangat bermanfaat bagi perguruan tinggi di antero penjuru tanah air. Selain akan makin menguatkan cara belajar mengajar baru yang adaptif terhadap dinamika era digital, juga bisa menjadi solusi agar aktivitas pendidikan yang saat ini terdisrupsi karena pandemi akan tetap dapat terus berlangsung," kata Adi.

Sebagai informasi, webinar hasil kerja sama Ditjen DIKTI Kemdikbud dan Huawei Indonesia dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan beberapa pembicara, antara lain Richardus Eko Indrajit dari Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM), pakar teknologi pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta Uwes Anis Chaeruman, Marketing & Senior Product Manager Huawei Indonesia Ivan Raditya Tanumiharja, dan Dosen Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang, Adi Nur Cahyono.

(akd/fay)