Ini Cara Huawei Percepat Pemulihan Ekonomi dengan Digitalisasi
Hide Ads

Ini Cara Huawei Percepat Pemulihan Ekonomi dengan Digitalisasi

Erika Dyah - detikInet
Sabtu, 16 Jan 2021 15:30 WIB
Huawei
Director of Strategy & Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi/Foto: Huawei
Jakarta -

Di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga kini, Huawei meyakini optimalisasi daya guna teknologi digital dapat menjadi mesin penggerak untuk bantu percepatan pemulihan ekonomi global, termasuk Indonesia.

Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Ken Qi menyampaikan pihaknya semakin serius memperkuat upaya pengembangan teknologi mutakhir sebagai langkah melewati krisis global. Tak hanya itu, ia mengungkap Huawei turut berkontribusi memberi solusi untuk mempercepat pemulihan kondisi berbagai sektor di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang terdampak pandemi.

Menurut dia, sebagai penyedia solusi teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) terdepan di dunia, Huawei menyambut dengan penuh semangat terbangunnya sinergi multiple-helix dengan pemerintah, dunia akademik, pelaku industri dan komunitas untuk bersama-sama meningkatkan inklusi teknologi digital terdepan seperti Kecerdasan Artifisial (AI), Machine Learning, Big Data Analytics, dan Cloud melalui alih pengetahuan dan teknologi melalui program-program kolaboratif mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pandemi telah menunjukkan kepada kita akan efektivitas teknologi digital sebagai solusi, namun sinergi dan gotong-royong digital tetap diperlukan untuk meningkatkan adopsinya," ujar Ken dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021).

Ken melanjutkan Huawei melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor dan industri untuk menghadirkan solusi dalam menjawab berbagai tantangan selama pandemi. Selain itu Ken mengungkap Huawei telah bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk membangun teknologi jaringan di pulau-pulau yang menjadi lokasi karantina pasien COVID-19.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Ken menyampaikan kerja sama dengan operator telekomunikasi ini merupakan kontribusi Huawei dalam memperluas konektivitas broadband di kawasan pelosok tanah air demi keberlangsungan pendidikan dan aktivitas ekonomi.

Dalam kesempatan ini Ken turut menjabarkan beberapa teknologi dari Huawei yang membantu pemulihan di masa pandemi, di antaranya teknologi berbasis Cloud, AI, Machine Learning dan Analitik Big Data. Ketiga teknologi tersebut dikatakan oleh Ken telah dipercaya sejumlah rumah sakit terkemuka di Indonesia sebagai solusi mempercepat diagnosis COVID-19 pada pasien. Ia juga menyebutkan teknologi dari Huawei membantu optimalisasi komunikasi antar pihak rumah sakit maupun pasien secara efektif dengan mengutamakan protokol kesehatan melalui solusi video-conference mutakhir.

Tak hanya di rumah sakit, Ken mengungkap penerapan solusi teknologi Huawei dilakukan di berbagai lini antara lain e-learning management system, pengembangan online learning platform, penggelaran program-program alih pengetahuan dan teknologi bersama Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia, program pengembangan kompetensi 100.000 SDM TIK Indonesia masa depan, serta mendukung Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (AI) dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional

Adapun, Ken mengklaim penerapan solusi teknologi tersebut sebagai langkah nyata Huawei dalam mendukung percepatan pemulihan akibat pandemi, sekaligus mendukung terwujudnya berbagai visi besar Indonesia sebagai negara maju berbasis riset dan inovasi serta memperkuat ekonomi digital di masa depan.

Halaman selanjutnya: Indonesia butuh solusi transformasi digital...

Indonesia butuh solusi transformasi digital

Di lain pihak, Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi yang menyatakan Indonesia butuh solusi untuk mempercepat transformasi digital secara efisien di segala sektor. Ia menambahkan, keberhasilan digitalisasi juga didukung ketersediaan konektivitas broadband dengan kualitas merata yang menjangkau wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia.

"Belajar dari pandemi, kecepatan internet Indonesia perlu ditingkatkan hingga 100 Mbps dan perlu juga ada revisi atau aturan baru mengenai perencanaan pita lebar Indonesia yang selesai 2019 menjadi 2024," ujar Heru.

HuaweiExecutive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi /Foto: Huawei

"Peran inovator teknologi seperti Huawei sangat dibutuhkan dan saya melihat Huawei telah berkontribusi besar dalam mendukung percepatan transformasi digital untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Apresiasi yang tinggi untuk Huawei," kata Heru.

Heru menambahkan pemanfaatan teknologi digital mutakhir di level enterprise hingga startup perlu semakin ditingkatkan, terutama pada teknologi Cloud, AI, Machine Learning, dan Analitik Big Data. Menurutnya, peran industri digital baru seperti Fintech dan berbagai bisnis berbasis aplikasi digital akan semakin meningkat sehingga diperlukan juga konektivitas yang andal serta teknologi yang mumpuni dan aman untuk menjadikan ekosistem makin percaya. Semua dukungan tersebut diyakini Heru dapat memaksimalkan adopsi budaya baru yang serba digital, terkoneksi dan kompeten.

Director of Strategy & Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi menyampaikan Huawei akan terus mengembangkan berbagai teknologi berbasis Cloud, AI, Machine Learning dan Big Data Analytics untuk jadi solusi berbagai sektor dan industri di Indonesia. Lebih lanjut, pihaknya akan terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pemerataan jaringan telekomunikasi berkualitas demi terwujudnya transformasi digital di semua segmen. Mulai dari kelas enterprise hingga pelaku usaha mikro yang saat ini membutuhkan solusi yang terjangkau, namun efektif, agar mampu beradaptasi di era digital ini.

"Selain terus meningkatkan kolaborasi multiple-helix, Huawei Indonesia akan tetap fokus di penyediaan solusi berupa perangkat-perangkat cerdas, teknologi konektivitas, komputasi, serta cloud untuk menjawab kebutuhan dan tantangan tiga kelompok pelanggan yaitu pelanggan produk-produk consumers, pelanggan dari kalangan operator telekomunikasi, dan pelanggan dari kalangan enterprise, pemerintahan, serta industri," tutur Rosidi.

Rosidi menambahkan teknologi yang dikembangkan Huawei dirancang agar mampu menjadi solusi percepatan transformasi digital di berbagai sektor dan segmentasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ia berharap, teknologi-teknologi mutakhir Huawei yang diadopsi oleh kalangan enterprise mampu menghadirkan multiplier effects yang berdampak pada akselerasi transformasi digital di kalangan UMKM atau mikro sekalipun.

Halaman 2 dari 2
(mul/ega)