Michelle Obama Minta Media Sosial Cekal Donald Trump
Hide Ads

Michelle Obama Minta Media Sosial Cekal Donald Trump

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 08 Jan 2021 20:42 WIB
NEW YORK, NEW YORK - DECEMBER 19:  Former first lady Michelle Obama discusses her book
Michelle Obama Minta Media Sosial Cekal Donald Trump Foto: Dia Dipasupil/Getty Images
Jakarta -

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama meminta platform media sosial untuk mencekal Presiden Donald Trump secara permanen.

Seruan Obama ini diunggah di akun Twitter-nya hanya beberapa jam setelah Facebook mengumumkan akan memblokir Trump setidaknya sampai waktu pelantikan presiden pada 20 Januari mendatang.

"Sekarang adalah waktunya bagi perusahaan Silicon Valley untuk berhenti mendukung perilaku mengerikan ini - dan bertindak lebih jauh dari yang mereka lakukan dengan mencekal orang ini dari platform mereka secara permanen dan menerapkan kebijakan untuk mencegah teknologi mereka digunakan oleh pemimpin negara untuk memicu pemberontakan," kata Michelle Obama seperti dikutip dari CNBC, Jumat (8/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dalam catatan yang ia unggah, Obama juga membicarakan beberapa isu termasuk perbedaan perlakuan yang diterima oleh massa pro-Trump saat ricuh di Gedung Capitol AS dengan kekerasan yang dialami demonstran pendukung Black Lives Matter.

Ia juga berdoa agar masyarakat AS mau memberikan Presiden Terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden Terpilih Kamala Harris kesempatan untuk memimpin.

Saat menjadi pemimpin AS, Trump hampir selalu dibiarkan oleh media sosial seperti Twitter, Facebook dan YouTube meski ia sering mengunggah misinformasi dan teori konspirasi.

Hanya sesekali platform media sosial menyentil Trump karena unggahannya melanggar aturan. Sentilan tersebut makin sering muncul sebelum dan setelah Pilpres AS 2020 karena Trump makin sering mengunggah klaim palsu yang mendelegitimasi hasil pilpres.

Tapi sentilan tersebut hanya dalam bentuk label dan peringatan bahwa postingan itu melanggar aturan atau dengan menyembunyikan unggahan Trump agar tidak tersebar luas.

Setelah kerusuhan di Gedung Capitol AS beberapa hari yang lalu, platform media sosial akhirnya mengambil tindakan yang lebih tegas setelah Trump mengunggah video yang memuji para perusuh dan mengulang klaimnya bahwa hasil pilpres telah dicurangi.

Twitter menghapus video tersebut dan langsung mengunci akun Trump selama 12 jam, dengan ancaman pemblokiran permanen jika ia tidak menghapus beberapa cuitan yang bermasalah. Kini Trump telah kembali ke Twitter dan mengunggah video yang mengakui hasil pilpres.

Sedangkan Facebook dan Instagram memblokir akun Trump setidaknya hingga tanggal pelantikan presiden pada 20 Januari mendatang dengan kemungkinan diperpanjang hingga batas waktu yang tidak ditentukan.




(vmp/fay)