Kanada ingin menguji coba secara klinis potensi kandidat vaksin Corona buatan perusahaan China, CanSino, di negaranya. Namun kesepakatan itu ambyar lantaran vaksin bernama Ad5-nCoV itu tidak bisa dikirimkan ke Kanada karena tidak dapat izin bea cukai China.
Pada bulan Mei silam, CanSino telah menjalin kesepakatan dengan National Research Council (NRC) untuk melangsungkan uji klinis vaksin Corona di Kanada. Canadian Center for Vaccinology sudah menyetujuinya dan mempersiapkan digelarnya uji coba tersebut.
Namun demikian mendadak muncul masalah karena pengiriman vaksin CanSino tidak juga disetujui di China. Maka diputuskan bahwa kerja sama tersebut disudahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada penundaan pengapalan vaksin ke Kanada, maka peluang (uji coba) sudah berakhir dan NRC memfokuskan tim serta fasilitasnya ke mitra lain," sebut NRC yang dikutip detikINET dari CTV.
Vaksin CanSino yang termasuk paling menjanjikan untuk menangkal Corona ini, turut dibiayai oleh badan pemerintah China, yaitu Beijing Institute of Technology dan Kementerian Sains dan Teknologi. Vaksin itu saat ini sudah dikirim ke berbagai negara untuk trial skala besar fase 3, antara lain di Rusia, Chile, Argentina dan Arab Saudi.
Tidak jelas apa yang menyebabkan kegagalan kolaborasi vaksin Corona antara China dan Kanada ini. Namun memang hubungan mereka panas sejak Kanada menangkap Meng Wanzhou, pejabat tinggi Huawei, atas perintah Amerika Serikat. Meng dituding menyalahgunakan wewenangnya untuk bertransaksi dengan Iran.
CanSino disebut sudah berupaya maksimal untuk mengirim vaksin tersebut. "Mereka mencoba segalanya agar disetujui untuk mengirimkannya. Permintaan itu tidak ditolak tapi juga tidak disetujui," cetus Dr Scott Halperin, Direktur Canadian Centre for Vaccinology.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne, menyatakan batalnya kerja sama vaksin Corona tidak berarti berhubungan dengan tensi diplomatik mereka. "Kami memang melalui waktu yang sukar dalam relasi bilateral (dengan China), tapi saya tak perlu membuat kaitannya," ujar dia.
(fyk/fay)