"Kita melihat adanya kecerdasan buatan akan menjadi seperti pekerjaan manusia misalnya mesin pembuat kopi. Kemudian manusia akan terbataskan dengan anggapan mesin akan menggantikan posisi manusia. Tapi mesin tidak akan menjadi layaknya manusia," jelasnya di Oppo Inno Day, Shenzhen, China, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti yang saya bilang, mesin tidak bisa menggantikan manusia. Ini bisa dibilang sebagai 'perpanjangan tangan' dari manusia, berupa kecerdasan," ujarnya.
"Kami sebenarnya hanya memangkas pekerjaan melalui fitur. Saya pikir di masa depan katakanlah dalam industri utama kami (teknologi --red) , mereka akan memikirkan manusia. Mereka juga sebenarnya memasukkan beberapa elemen manusia dari sentuhan manusia ke dalam mesin," sambung Tony.
Tony juga mengatakan, Oppo selalu memasukkan elemen sentuhan manusia dalam menciptakan inovasi sehingga menjadi perusahaan global yang bisa menciptakan teknologi demi kemajuan masyarakat.
Contohnya, dalam pembangunan jaringan generasi kelima alias 5G. Sejak tahun 2015, Oppo pun memfokuskan untuk membentuk tim dari banyak peneliti untuk pembangunan 5G sehingga bisa dibilang, Oppo telah membuktikan bahwa manusia tidak bisa tergantikan oleh mesin sepenuhnya.
Selain 5G, Oppo juga menciptakan sejumlah perangkat IoT (internet of things), dan perangkat ponsel yang semakin cerdas yang dipadu dari lab-lab Oppo yang canggih.
(rns/rns)