Apa yang Seru di SXSW Selain Rencana Elon Musk ke Mars?
Hide Ads

Apa yang Seru di SXSW Selain Rencana Elon Musk ke Mars?

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Sabtu, 17 Mar 2018 08:57 WIB
Foto: Pool
Jakarta - Tak cuma diserbu oleh para hipster dari seluruh dunia, South by Southwest (SXSW) sudah menjadi ajang tahunan yang wajib dihadiri oleh para geek yang getol mengulik teknologi.

Selain mengulas soal film dan musik, festival interaktif yang berlangsung selama sembilan hari di Austin, Texas, Amerika Serikat, ini menawarkan tren terkini dalam hal teknologi lewat SXSW Interactive.

SXSW yang menghadirkan lebih dari 5.000 pembicara ini menyedot perhatian tak kurang dari 400.000 orang dari berbagai penjuru dunia. Beberapa nama besar di bidang teknologi muncul sebagai pembicara SXSW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari CEO YouTube Susan Wojcicki, Chief-of-Staff to the Chairman Google Ann Hiatt, Director of the Digital Currency Initiative MIT Media Labs Neha Narula, CEO The Shark Group Daymond John, dan tentunya CEO SpaceX Elon Musk yang paling ditunggu.



Dalam sesinya, selain bicara soal rencana SpaceX terbang ke Mars, Elon Musk lagi-lagi menekankan perlunya ada regulasi terhadap Artificial Intelligence atau AI. Tak hanya itu, masalah AI juga jadi perhatiannya Google di ajang ini.

Google tahun ini hadir dengan konsep 'Make Google do it' yang memperlihatkan bagaimana AI dapat membantu manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Event SXSW. Foto: Pool

Tidak tanggung-tanggung sebuah rumah di Austin disulap Google menjadi rumah pintar yang dilengkapi oleh Google Digital Assistant yang mampu secara mandiri menyalakan lampu, musik, TV, hingga menggunakan alat-alat dapur.

Tahun ini VR/AR juga masih menjadi pembahasan yang menarik. Secara total ada lebih dari 60 sesi (panel, dikusi, dan demo) mengenai Virtual, Augmented dan Mixed Reality. Di sisi lain pembahasan mengenai blockchain dan cryptocurrency juga menghiasi SXSW tahun ini.


Tiap tahunnya, salah satu atraksi yang menarik minat para geek di SXSW adalah Trade Show, dimana eksebisi yang berlangsung selama empat hari ini menghadirkan teknologi terkini yang dibungkus sisi kreatif.

Mulai dari robot raksasa dari Kuka Robotics yang mampu menari, hingga sistem 'Lunavity' besutan agency asal Jepang, Dentsu, yang akan membantu manusia untuk lompat lebih tinggi di masa yang akan datang. Tahun ini VR/AR masih menjadi pembahasan yang menarik.


Ajang Startup Unjuk Gigi

Event ini menjadi ajang startup unjuk gigi.Event ini menjadi ajang startup unjuk gigi. Foto: Pool

Sebagai festival kreatif terbesar di dunia, tak heran jika startup pun berlomba-lomba untuk ikut dalam ajang SXSW ini. Hal ini mengingat kesuksesan Twitter dan Foursquare yang dulu jadi besar karena SXSW.

Setiap harinya, startup teknologi, developer, investor, hingga accelerator mencari peruntungannya untuk menjadi 'the next big thing'. Tak hanya dari luar negeri, startup lokal dari Indonesia pun juga ada yang ikut di ajang ini.

Vestifarm, pemenang The NextDev Telkomsel, misalnya. Startup ini terpilih untuk memperkenalkan aplikasi e-agriculture garapannya bersama dengan perwakilan Indonesia lainnya yang dibawa oleh BEKRAF untuk tampil di Pavilion Archipelageek.



"Terpilihnya Vestifarm menunjukkan bahwa salah satu evangelist The NextDev Academy ini dinilai berprestasi dan mampu memberikan inspirasi kepada orang banyak di dalam negeri, maupun luar negeri," kata Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati.

CEO Vestifarm Dharma Anjarrahman mengatakan, bisa hadir di festival kreatif sebesar SXSW ini merupakan momentum yang sangat berharga baginya. "Acara ini dapat membantu kami mendapatkan akses pasar yang lebih baik bagi petani, sekaligus mencari investor potensial," ujarnya.

VP Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati.VP Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Selain Vestifarm, pemenang kompetisi The NextDev 2017 lainnya yaitu Squline juga terpilih oleh BEKRAF untuk ikut di SXSW 2018. Platform digital yang menyediakan layanan untuk belajar bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Jepang dengan metode real-time melalui video call ini mengisi Pavilion Archipelageek bersama sederet startup lain seperti Kata.ai, Seruniaudio, SAFT7ROBOTICS, dan Mycotech.

"Terpilihnya dua jebolan The NextDev Telkomsel, yaitu Vestifarm dan Squline oleh BEKRAF untuk mewakili talenta terbaik tanah air di gelaran bergengsi seperti SXSW menjadi amat spesial. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai program inkubasi bagi para startup Indonesia, The NextDev terus berkembang hingga karya dan kualitas startup jebolan The NextDev juga diakui oleh pemerintah", tutup Adita.



Partisipasi Indonesia di SXSW 2018 juga diwakili oleh Minikino yang merupakan organisasi festival film pendek, berjaring internasional dan Digital Happiness yang mendapatkan nominasi aplikasi permainan di kategori virtual reality di SXSW 2018.

Di sana, mereka akan unjuk karya kreatifnya masing-masing dan bersama-sama Bikin Keren Indonesia, sembari memperluas jaringan dengan peserta dan pengunjung yang berasal dari berbagai negara. (rou/mag)