Hal itu yang dianut oleh BukaLapak sejauh ini. Pemain e-commerce marketplace ini tidak langsung latah untuk langsung menghadirkan AI guna meningkatkan kepuasan penggunanya.
Head of Consumer Satiscaftion BukaLapak Arief Rakhman Prasetyo menuturkan karena kita terlalu memikirkan adopsi teknologi baru, itu berdampak seperti menganalogikan konsumen itu layaknya robot, yakni menggunakan standar yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai sekarang, BukaLapak masih mengandalkan sekitar 250 orang yang tergabung dalam divisi Consumer Satisfaction guna memuaskan para pengguna BukaLapak.
Meski demikian, BukaLapak juga menyatakan ketertarikannya untuk mengadopsi AI. Dikatakan bahwa teknologi tersebut membantu soal efisiensi dan bekerja lebih efektif.
Namun saat dikonfirmasi soal pengadopsian teknologi AI di BukaLapak, Arief mengaku belum tahu kapan persisnya marketplace online ini bakal menghadirkannya.
Pun kalau terealisasi, Arief menjamin AI tidak akan menggeser sepenuhnya peran manusia, di mana artinya tidak berimbas pada pemangkasan karyawan di BukaLapak.
"Kalau memangkas bisa jadi iya tapi enggak secanggih itu juga karena ada sisi humanis atau pendekatan personal masih diperlukan. Jadi, pelayanan yang memanusiakan pelanggan," sebutnya.
(yud/yud)