Serangkaian benchmark terbaru menunjukkan bahwa keunggulan performa SteamOS--yang selama ini menggoda para pemilik handheld gaming--tidak selalu berlaku di perangkat dengan GPU dedicated. Bahkan, pada kartu grafis dengan VRAM 8GB, performanya dilaporkan malah turun signifikan.
Uji performa terbaru dari Ars Technica memperlihatkan bahwa keunggulan SteamOS atas Windows 11 sebagian besar hilang ketika dipasangkan dengan GPU desktop kelas menengah.
Pada game seperti Cyberpunk 2077, Returnal, dan Assassin's Creed Valhalla, SteamOS memang mampu menyamai Windows meskipun bekerja melalui lapisan kompatibilitas Proton. Namun begitu ray tracing diaktifkan, Windows langsung unggul, terutama pada Cyberpunk dengan preset Ultra RT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah ini terjadi karena GPU dengan VRAM terbatas. Radeon RX 7600--yang hanya dibekali 8GB--mengalami penurunan frame rate drastis di SteamOS maupun Windows ketika menjalankan game berat dengan ray tracing.
Ini menjadi catatan tersendiri karena GPU custom pada Steam Machine baru Valve disebut-sebut memiliki spesifikasi mirip RX 7600, lengkap dengan kapasitas 8GB GDDR6 yang sama.
Pada game lain seperti Forza Horizon 5, performa SteamOS ternyata sangat baik di iGPU seperti Radeon 780M dan Ryzen AI Max 8060S, tapi kembali tertinggal saat diuji pada GPU dedicated, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (9/12/2025).
Windows unggul cukup jauh di hampir semua kartu grafis desktop. Sementara Borderlands 3 terbukti konsisten lebih ramah Windows, selaras dengan temuan pada pengujian perangkat handheld sebelumnya.
Hasil benchmark ini menjelaskan mengapa Valve belum merilis SteamOS versi umum untuk PC desktop. OS tersebut saat ini masih sangat dioptimalkan untuk Steam Deck, sehingga performanya pada GPU diskrit belum merata. Valve disebut sedang menyiapkan pembaruan driver dan optimasi baru menjelang peluncuran Steam Machine awal tahun depan.
Meski begitu, tren ini tetap memberi harapan bagi Linux gaming. SteamOS terbukti mampu menyamai Windows di banyak game modern, setidaknya pada perangkat dengan iGPU. Tantangannya kini adalah memastikan performa GPU dedicated tidak tertinggal--pekerjaan rumah besar bagi Valve jika ingin Linux benar-benar menjadi alternatif utama gamer PC.
(asj/rns)