Valve akhirnya mengumumkan tiga perangkat keras baru yang akan memperluas ekosistem SteamOS: Steam Machine, Steam Frame VR, dan Steam Controller 2. Peluncuran trio ini dijadwalkan mulai kuartal pertama 2026 dan menandai langkah agresif Valve untuk membawa pengalaman gaming PC ke ruang tamu dan dunia virtual.
Pengumuman ini hadir setelah setahun penuh rumor dan kebocoran yang beredar di komunitas gamer. Kini, Valve secara resmi memposisikan SteamOS bukan hanya sebagai platform handheld seperti Steam Deck, tetapi sebagai ekosistem multiperangkat yang mencakup konsol ruang tamu, headset VR mandiri, hingga pengontrol generasi baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Steam Machine
Steam Machine menjadi sorotan utama sebagai penerus upaya SteamOS di ruang tamu setelah kegagalan Steam Machine era 2013. Berbentuk kubus kompak seberat 2,6 kg, perangkat ini membawa performa yang diklaim enam kali lebih kuat dibanding Steam Deck.
Valve Steam Machina Foto: Valve |
Spesifikasi Utama:
- CPU: AMD Zen 5, 6-core/12-thread, hingga 4,8 GHz
- GPU: AMD RDNA 3 28 CU β performa Radeon RX 7600
- RAM: 16 GB DDR5
- Storage: 512 GB atau 2 TB + slot microSD
- Output: HDMI 2.0, DisplayPort 1.4
- Konektivitas: Wi-Fi 6E, Bluetooth 5.3, Gigabit Ethernet
- Fitur tambahan: 17 LED RGB depan, pelat depan swapable
Valve menargetkan resolusi 4K 60 FPS, meski performa game AAA modern mungkin harus menyesuaikan pengaturan grafis. Namun pemilihan hardware GPU dianggap masuk akal karena fokus utama perusahaan adalah biaya rendah agar bisa menjangkau lebih banyak gamer.
Steam Frame VR
Produk paling ambisius Valve adalah Steam Frame, headset VR yang berfungsi layaknya PC mandiri berbasis Linux. Pengguna dapat memasang game kompatibel Steam Deck, aplikasi Linux, atau menghubungkannya secara nirkabel ke PC dan Steam Machine.
Valve Frame VR Foto: Valve |
Spesifikasi Utama Steam Frame:
- Chipset: Snapdragon 8 Gen 3 (Arm64)
- RAM: 16 GB LPDDR5X
- Storage: 256 GB atau 1 TB UFS
- Layar: Pancake LCD 2160Γ2160 per mata, 72-144 Hz
- FOV: hingga 110 derajat
- Tracking:
- 4 kamera monokrom eksternal
- 2 kamera internal untuk eye tracking & foveated rendering
- Bobot: 440 gram termasuk strap & baterai belakang
Seperti Steam Deck, software x86 akan berjalan melalui lapisan translasi Fex. Valve juga mendistribusikan devkit untuk memastikan game VR bisa diporting dari Android XR dan Meta secara lebih mudah.
Steam Controller 2
Generasi kedua Steam Controller tampil lebih tradisional dibanding pendahulunya yang penuh eksperimen. Trackpad khasnya direvisi, sementara joystick magnetik TMR dirancang untuk mengatasi masalah stick drift.
Valve Controller Foto: Valve |
Fitur Utama:
- Thumbstick magnetik anti-drift
- Gyro aiming dengan sensor sentuh kapasitif
- Koneksi Bluetooth dan USB
- Baterai 8,39 Wh, tahan hingga 35 jam
- Puck magnetik yang berfungsi sebagai dongle dan docking
- Dapat menyalakan Steam Machine secara remote
Valve menjamin seluruh game yang sudah "Deck Verified" akan otomatis lolos sebagai Steam Machine Verified, sementara dukungan Steam Controller 2 menjadi standar baru untuk game future-proof.
Dengan kehadiran Steam Machine, Steam Frame, dan Steam Controller 2, Valve secara jelas memperluas SteamOS melampaui handheld. Targetnya adalah menghadirkan ekosistem gaming terintegrasi yang mencakup ruang tamu, VR, hingga PC tradisional-semuanya dalam satu platform yang lebih terjangkau.
Harga resmi belum diumumkan, tetapi Valve menegaskan pendekatan biaya rendah agar perangkat ini dapat menarik jutaan pengguna Steam yang selama ini bermain di PC biasa. Jika strategi ini sukses, tahun 2026 bisa menjadi momen penting bagi kebangkitan SteamOS di pasar konsol dan VR.
(afr/afr)














































