Jakarta -
Minggu ini konsumen dikagetkan dengan ancaman harga HP naik akibat kelangkaan chip di dunia. Untungnya sejumlah produsen tidak menyerah dengan keadaan.
Dihimpun detikINET, Sabtu (16/10/2021) inilah awal duduk perkara, sampai respons aneka vendor ponsel di Indonesia menghadapi ancaman kenaikan harga:
1. Fenomena kelangkaan chip
Kelangkaan chip sudah muai terjadi sejak Mei 2021. Ada beberapa penyebab sekaligus, yaitu pandemi Corona yang menghambat produksi. Faktor lain adalah langkah China membatasi pemborosan energi dari dunia industri yang menyebabkan kelangkaan produksi silikon yang dibutuhkan untuk membuat chip komputer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi silikon butuh energi dari batu bara, namun sangat dibatasi oleh China. Padahal silikon digunakan dalam membuat semikonduktor untuk chip smartphone, mobil dan laptop. Pabriknya kebanyakan ada di China.
"Permintaan yang meningkat karena pandemi global dan krisis energi berarti kelangkaan silikon tak bisa dihindari," kata Profesor Komputer dari Northwester University, Seda Memik.
Di dunia otomotif, Mitsubishi mengurangi jumlah produksi 30.000 mobil. Nissan sampai Suzuki sempat setop produksi sementara. Ini terjadi di bulan Mei 2021. Scania pada September 2021 mengumumkan setop produksi truk.
Sementara itu Foxconn selaku mitra manufaktur Apple mengatakan krisis chip global bisa panjang sampai 2022. Pada September, pesan chip makin susah sampai butuh waktu 21 minggu.
2. Dampak untuk industri laptop
Pengapalan PC secara global menurut IDC mencapai 86,7 juta unit pada Q3 2021, yang terdiri dari desktop, laptop, dan workstation. Angka ini cuma meningkat 3,9% dari 2020.
Baik IDC maupun Canalys sama-sama menyalahkan pasokan komponen yang terhambat akibat pandemi. Masalah pasokan tersebut tak kunjung membaik beberapa bulan belakangan.
"Industri PC terus terganjal oleh masalah pasokan dan logistik dan sayangnya masalah ini tidak membaik beberapa bulan belakangan," ujar Jitesh Ubrani, research manager untuk trackers mobile and consumer device di IDC.
Menariknya, masalah pasokan ini menurutnya berdampak lebih besar untuk laptop dibanding desktop. Pasalnya pertumbuhan pengapalan PC desktop lebih kuat dibanding laptop.
Laporan-laporan ini muncul tak lama setelah Microsoft meresmikan Windows 11, lengkap dengan beberapa perangkat Surface baru. Tentunya pabrikan laptop seperti Asus, Acer, Dell, dan lainnya bakal merilis laptop dengan Windows 11 dalam waktu dekat.
"Kelangkaan komponen ini diperkirakan akan terus terjadi sampai pertengahan pertama 2022," tulis Gartner dalam laporannya.
Halaman selanjutnya: Smartphone terancam mesti naik harga...
3. Industri smartphone terancam mesti naik harga
Kelangkaan atau krisis chip global belum dapat diatasi sampai saat ini malah semakin berlarut-larut. Bahkan menurut penelitian terbaru, kelangkaan chip bisa menimbulkan gangguan lebih besar bagi para produsen HP dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dihimpun detikINET dari Independent, bahwa jumlah smartphone total yang dikapalkan pada tahun depan diestimasi tumbuh hanya 6%, dari proyeksi semula sebanyak 9%. Para vendor memesan komponen chip dalam jumlah besar sampai akhir tahun ini. Namun, mereka hanya menerima 80% komponen chip dari permintaan.
"Kelangkaan semikonduktor ini sepertinya berdampak pada semua merek di ekosistem. Samsung, Oppo, Xiaomi, semuanya terimbas dan kami menurunkan perkiraan (pengapalan)," ujar Tim Kash, direktur riset di Counterpoint Research.
Selain smartphone, industri lain yang terkena dampak berat dari krisis chip adalah konsol game. Pasokan PS5 misalnya, diprediksi masih tidak akan normal sampai tahun 2023. Peminat pun harus bersabar untuk menantikan harga PS5 bisa normal.
"Suplai chip ini akan tetap sangat kurang sampai setidaknya September tahun depan. Dalam beberapa kasus, beberapa konsumen mungkin tidak akan bisa dilayani secara penuh sampai tahun 2023," ujar Takeshi Kamebuchi, bos unit semikonduktor Toshiba.
Halaman selanjutnya: Xiaomi naik harga di Indonesia dan langkah vendor lainnya...
4. Harga Xiaomi naik di Indonesia, vendor lain bertahan
Akibat kelangkaan chip dunia, Xiaomi memutuskan naik harga. Sementara itu, vendor lain mencoba bertahan tidak menaikkan harga dan memilih strategi lain. Inilah respons mereka:
Xiaomi
Xiaomi secara resmi mengumumkan kenaikan harga beberapa ponselnya sebesar Rp 100 ribu, yaitu pada Redmi 9A, Redmi 9C, Redmi Note 10 5G, dan Poco M3 Pro 5G. Menurut Xiaomi, kenaikan harga ini terjadi karena kelangkaan komponen untuk memproduksi ponsel. Mereka mengaku tak bisa berkomentar mengenai pabrikan lain yang tidak atau belum menaikkan harga ponselnya.
"Kami tidak dapat berkomentar terkait vendor lain. Yang dapat kami sampaikan, hal ini merupakan upaya Xiaomi mewujudkan komitmen untuk menjaga margin tidak lebih dari 5% untuk perangkat keras," ujar Stephanie Sicilia, Head of PR Xiaomi Indonesia, saat dihubungi detikINET, Rabu (13/10).
Berikut 8 HP Xiaomi yang harganya naik Oktober 2021:
- Redmi 9A versi 2/32 GB naik jadi Rp 1,3 juta
- Redmi 9A versi 3/32 GB naik jadi Rp 1,4 juta
- Redmi 9C versi 3/32 GB naik jadi Rp 1,5 juta
- Redmi 9C versi 4/64 GB naik jadi Rp 1,7 juta
- Poco M3 Pro 5G versi 4/64 GB naik jadi Rp 2,7 juta
- Poco M3 Pro 5G versi 6/128 GB naik jadi Rp 3 juta
- Redmi Note 10 5G versi 4/128 GB naik jadi Rp 2,8 juta
- Redmi Note 10 5G versi 8/128 GB naik jadi Rp 3,1 juta
Samsung
Dihubungi detikINET, Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, mengatakan pihaknya menegaskan tidak menaikkan harga agar semakin banyak orang yang dapat menikmati manfaat inovasi yang dihadirkan di setiap HP Galaxy.
"Sejak diluncurkan, kami menjaga harga Galaxy A03s tetap di harga rekomendasi retail Rp 1.799.000, Galaxy A12 mulai dari Rp 2.399.000, dan Galaxy A22 Rp 2.999.000," ujar Irfan, Rabu (13/10).
Oppo
"Sampai saat ini kami belum ada rencana menaikkan harga. Malah ketika terjadi kelangkaan chipset kemarin, justru kami menjalin kesepahaman dengan produsen prosesor untuk menjaga rantai supply ke Oppo," terang Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia saat dihubungi detikINET, Rabu (13/10).
Sepengetahuan Aryo kelangkaan sekarang terjadi justru pada chip 4G. Imbasnya banyak vendor menempuh cara dengan mengadaptasi beberapa chip ponsel dari beberapa produsen yang memang tidak banyak digunakan oleh vendor ponsel, selain Qualcomm dan Mediate
Realme
Ketika dihubungi, pihak Realme menyatakan belum ada rencana untuk menaikkan banderol smartphone besutan mereka. Hal ini disampaikan oleh Palson Yi selaku Direktur Marketing Realme Indonesia.
"Perihal terkait kelangkaan chip, Realme hingga saat ini tidak mengalami hal tersebut. Realme tetap bisa mengakomodir chip untuk seluruh produk smartphone Realme, dengan cara mencari alternatif dari produsen chip lain terutama untuk seri entry-level," sebutnya kepada detikINET, Rabu (13/10).
Apple
Apple akhirnya terdampak juga oleh kelangkaan chip. Mereka tidak menaikkan harga, tapi mereka disebut memangkas target produksi iPhone 13 akibat hal tersebut.
Mereka dikabarkan tak bisa mendapat pasokan chip yang mencukupi dari Broadcom dan Texas Instruments, dan kemudian memangkas rencana produksi iPhone 13 dari yang sebelumnya 90 juta unit sampai akhir 2021. Apple mengurangi produksi iPhone 13 sebanyak 10 juta unit, atau sekitar 11%, dari jumlah tersebut.
Simak Video "Video: Ini Fitur dan Deretan iPhone yang Dapat iOS 26"
[Gambas:Video 20detik]