Target tersebut diutarakan langsung oleh President dan CEO Honor Indonesia James Yang ketika kunjungan media ke pabrik perakitan smartphone PT Satnusa Persada di Batam.
Seperti disampaikan oleh James, saat ini Honor sendiri diklaim sudah menempati posisi nomor lima di global yang diraih dalam waktu tiga tahun. Sementara di kampung halamannya, Honor sudah berada di posisi nomor tiga di China dalam waktu lima tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Honor 7A, Smartphone Murah yang Penuh Godaan |
Untuk bisa menempati posisi nomor tiga, Honor sadar bahwa harus ada strategi yang harus dijalankan. Strategi pertama yang dimaksud adalah bagaimana memberikan produk yang rasional ke masyarakat Indonesia, baik dari segi harga dan kualitas.
![]() |
"Pada saat ini kami lihat Honor 9 Lite penjualannya cukup bagus. Sebentar lagi akan hadir Honor 7s. Kami percaya ke depannya konsumen di Indonesia sudah dapat memilih kebutuhannya. Memilih produk yang rasional dan dipakai," ujar James di Batam, Selasa (3/7/2018).
Menurut James, saat ini smartphone tak lagi sekadar kebutuhan sekunder, tapi sudah menjelma menjadi kebutuhan primer.
Cek video Proses Produksi Ponsel Honor di Batam
Selanjutnya adalah penjualan lewat e-commerce. Honor saat ini fokus pada penjualan di e-commerce, tapi tak menutup penjualan di offline karena tak dipungkiri masyarakat masih butuh experience secara langsung.
"Mungkin masyarakat Indonesia saat ini tak banyak tahu Honor, tapi mereka tau di mana mereka akan membelinya. E-commerce adalah saluran yang cepat untuk bagaimana orang mendapatkan produk Honor," ucap James.