Ini Alasan Induk Evercoss Lahirkan Genpro
Hide Ads

Ini Alasan Induk Evercoss Lahirkan Genpro

Yudhianto - detikInet
Rabu, 28 Sep 2016 17:45 WIB
Nina Ratna Wardhani, CMO PT Aries Indo Global (Foto: detikINET/Yudhianto)
Jakarta - Padahal merek Evercoss yang diusung oleh PT Aries Indo Global sudah kadung dikenal sebagai produsen ponsel. Tapi kenapa perusahaan ini melahirkan merek baru, Genpro?

Ternyata jawabannya sederhana, menurut Nina Ratna Wardhani, CMO PT Aries Indo Global, lahirnya Genpro semata-mata merupakan sebagai ekspansi bisnis yang tengah dikembangkan oleh perusahaannya.

Tak seperti Evercoss, Genpro punya target berbeda. Kalau Evercoss identik dengan produsen ponsel, maka Genpro menyasar industri PC. Adapun sebagai produk pertamanya, Genpro baru saja merilis laptop 2-in-1 yang dibanderol cukup terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kategorinya beda (Genpro-red), bukan smartphone. Genpro ini menyasar segmen PC, seperti lewat laptop 2-in-1 ini, dan banyak lainnya lagi ke depannya," ujar Nina, di sela-sela peluncuran laptop 2-in-1 Genpro, di ballroom hotel JS Luwansa, Jakarta.

Nina juga menekankan kalau dalam pengembangan produk-produknya Genpro hanya menjalin kerjasama dengan vendor-vendor global yang dikenal kredibel. Hal ini pun langsung dibuktikan di laptop 2-in-1 pertamanya yang merupakan hasil kolaborasi bersama Intel dan Microsoft.

Di sisi lain, alasan lahirnya Genpro juga karena masih terbukanya ceruk yang cukup menarik di segmen PC. "Komputer masih seksi, kami melakukan ekspansi (lewat Genpro). Karena masih ada ceruk menarik yang bisa dimasuki," kata Nina.



Bila mengacu pada laporan GFK, pasar PC diprediksi akan cenderung stabil sepanjang tahun 2016 dan 2017 mendatang. Terutama untuk laptop 2-in-1 yang dilaporkan tidak memperlihatkan penurunan. Tapi memang kontribusi terbesar berasal dari perangkat PC yang harganya tak lebih dari Rp 4 juta.

Sampai akhir tahun 2016 ini perangkat PC dengan banderol di bawah Rp 4 juta share-nya mencapai 58%, sama dengan tahun sebelumnya. Membuktikan kalau rentang harga tersebut adalah yang paling seksi di segmen PC.

Namun yang menarik lagi, hal yang sama ternyata juga berlaku untuk perangkat PC di atas Rp 7 juta. Di tahun 2016 share-nya justru meningkat jadi 10%. Padahal di 2015 cuma sanggup menggengam pasar sebesar 7%. (yud/ash)
Berita Terkait