Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Harga RAM Meroket, Tiga Perusahaan Ini Raup Cuan Besar

Harga RAM Meroket, Tiga Perusahaan Ini Raup Cuan Besar


Anggoro Suryo - detikInet

Ilustrasi RAM PC
Ilustrasi RAM PC. Foto: Dok. Crucial
Jakarta -

Industri PC dan gaming kembali kena getahnya. Harga RAM yang melonjak selama beberapa pekan terakhir ternyata bukan sekadar tren musiman, melainkan dampak dari pergeseran prioritas besar-besaran di kalangan produsen memori. Di tengah ledakan kebutuhan chip untuk AI, tiga raksasa DRAM dunia--Samsung, SK Hynix, dan Micron--tengah menikmati cuan tertinggi sepanjang sejarah bisnis mereka.

Lonjakan harga ini bermula dari membludaknya permintaan DRAM untuk data center AI berskala raksasa. Perusahaan AI membeli memori dalam jumlah luar biasa besar, sehingga pabrikan RAM pun mengalihkan lini produksinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. DRAM sendiri tertanam di hampir semua perangkat digital, mulai dari laptop, smartphone, smart TV, konsol game, hingga mobil. Artinya, dampaknya bukan hanya dirasakan oleh gamer dan PC builder, tetapi akan menjalar ke ekosistem teknologi lainnya.

IDC memperkirakan kenaikan harga ini bisa membuat smartphone premium lebih mahal sekitar tahun depan. Bahkan, laporan menyebut biaya komponen RAM 12GB untuk ponsel flagship Samsung naik hampir USD 40. Penjualan smartphone 2026 diprediksi menurun karena pabrikan harus mengerek harga atau memangkas fitur. Produsen laptop hingga konsol game pun diprediksi bakal mengambil langkah serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang makin memperparah, hanya tiga pemain yang menguasai 93 persen pasar DRAM global. SK Hynix memimpin dengan 38 persen, disusul Samsung 32 persen dan Micron 23 persen. Karena nyaris tak punya kompetitor besar, ketiganya tak punya urgensi menurunkan harga. Malah sebaliknya, mereka sedang memanen keuntungan luar biasa.

ADVERTISEMENT

Samsung mencatat pendapatan memori tertinggi sepanjang sejarah, mencapai KRW 26,7 triliun (sekitar Rp 302,6 triliun), atau lebih dari seperempat pemasukan total mereka, dan hampir dua kali lipat dari gabungan bisnis TV dan peralatan rumah tangganya.

Sementara Micron mencatatkan rekor pemasukan USD 11,32 miliar (sekitar Rp 188,7 triliun) dalam pada Q4 2025. Bahkan mereka sampai menutup merek Crucial agar bisa fokus memasok kebutuhan AI yang lebih menguntungkan.

SK Hynix membukukan lonjakan laba bersih dua kali lipat dalam setahun. Dari KRW 5,75 triliun pada Q3 2024 menjadi KRW 12,6 triliun. Micron mencatatkan pemasukan bersih yang meningkat 10 kali lipat dibanding tahun fiskal sebelumnya, dari USD 778 juta pada tahun fiskal 2024 menjadi USD 8,6 miliar pada tahun fiskal 2025.

Sebagian besar produksi global kini dialokasikan untuk chip AI berteknologi HBM, termasuk untuk proyek Stargate milik OpenAI yang disebut-sebut menyedot hingga 40 persen output DRAM dunia. Karena HBM menghabiskan wafer tiga kali lebih banyak daripada DRAM biasa, stok untuk pasar PC dan konsumen makin terjepit.

Produsen PC seperti Lenovo, HP, dan Dell sudah bersiap menghadapi 2026 yang lebih berat. Lenovo dilaporkan mulai menimbun RAM, sementara Dell dan HP terang-terangan menyebut harga perangkat kemungkinan naik atau konfigurasi memori diturunkan.

Singkatnya, selama AI masih menjadi magnet industri teknologi, harga RAM tampaknya belum akan kembali normal. Dan tiga raksasa DRAM itu? Mereka justru berada di puncak kejayaan.




(asj/asj)