Micron Matikan Merek Crucial, Pasar RAM PC Terancam Makin Langka

Jakarta -

Gelombang besar komputasi AI kembali memakan korban. Micron resmi mematikan merek Crucial, yang selama ini identik dengan SSD dan RAM harga terjangkau untuk konsumen.

Pengumuman yang dirilis Rabu waktu setempat itu menandai berakhirnya salah satu pilihan paling populer bagi para perakit PC dan hobiis yang mencari memori berkualitas tanpa membuat dompet jebol.

Micron menyebut langkah ini dilakukan untuk memperkuat suplai untuk pelanggan strategis di segmen yang tumbuh lebih cepat, yakni perusahaan-perusahaan AI. Artinya, kapasitas produksi yang selama ini dialokasikan untuk produk konsumer akan dialihkan ke klien enterprise dan kebutuhan komputasi AI skala besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar ini datang di tengah kenaikan harga RAM global yang makin tak masuk akal, sebuah kondisi yang dipicu oleh permintaan luar biasa dari industri AI. OpenAI, misalnya, disebut telah meneken kesepakatan dengan SK Hynix dan Samsung untuk memasok hingga 900.000 unit DRAM per bulan demi memenuhi kebutuhan proyek Stargate.

Produsen PC seperti CyberPowerPC, Framework, hingga Raspberry Pi ikut terdampak, mulai dari kenaikan harga, penundaan penjualan RAM secara mandiri, hingga risiko perangkat rilis dengan kapasitas memori lebih kecil. HP bahkan mengisyaratkan kemungkinan menaikkan harga perangkatnya atau memangkas konfigurasi RAM.

Dengan dimatikannya Crucial, pasar memori konsumer menghadapi satu isu baru: hilangnya salah satu pemain besar dengan produk yang selama ini menjadi penyeimbang harga.

Situasi ini berpotensi memperparah kelangkaan sekaligus membuat harga RAM dan SSD makin bergejolak, terutama untuk kelas entry-level yang kerentanannya paling tinggi, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (4/12/2025).

Meski dihentikan, Micron memastikan lini Crucial masih akan dikapalkan hingga akhir Februari 2026. Pengguna juga tetap mendapat dukungan garansi seperti biasa. Namun setelah itu, dunia PC rakitan dan pengguna rumahan harus bersiap menghadapi pasar memori yang lebih tipis, lebih mahal, dan makin didikte oleh kebutuhan komputasi AI skala raksasa.