HP akan memutus hubungan kerja ribuan karyawan di seluruh dunia dalam tiga tahun ke depan. Produsen laptop dan printer terkemuka ini akan mengadopsi AI untuk mempercepat pengembangan produk.
Dalam conference call dengan media, HP mengatakan mereka akan memangkas antara 4.000 dan 6.000 karyawan sampai akhir Oktober 2028. Saat ini HP memiliki 56.000 karyawan di seluruh dunia, yang artinya sekitar 10% karyawan HP akan terkena PHK.
"Ini adalah sesuatu yang harus kita lakukan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif," kata CEO HP Enrique Lores dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/11/2025).
Lores menambahkan tim yang akan kena dampak PHK paling besar adalah pengembangan produk, operasi internal, dan customer support. PHK ini akan membantu HP berhemat hingga USD 1 miliar per tahun hingga tahun 2028, tapi akan menelan biaya sebesar USD 650 juta.
"Ke depannya, kami melihat peluang signifikan untuk mengadopsi AI ke dalam HP guna mempercepat inovasi produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendongkrak produktivitas," ujar Lores.
Tiga tahun yang lalu, HP mengumumkan program efisiensi lain yang juga bertujuan memangkas 4.000 hingga 6.000 karyawan. Saat itu, HP mempekerjakan sekitar 61.000 karyawan. HP mengatakan bahwa rencana tersebut membantu perusahaan melakukan penghematan kotor sebesar USD 2,2 miliar.
HP menambah panjang daftar perusahaan yang melakukan PHK dengan menggunakan adopsi AI sebagai alasannya. Pada Oktober lalu, Salesforce mengumumkan akan memangkas 4.000 karyawan customer support yang akan digantikan dengan AI.
Pada bulan Januari, Meta mengumumkan rencana untuk memangkas 5% total tenaga kerjanya untuk merampingkan operasi perusahaan dan membangun bisnis AI-nya. Bulan lalu, Amazon mengumumkan akan memangkas 14.000 orang untuk fokus ke beberapa proyek, termasuk AI.
Menurut analisis dari Challenger, Gray & Christmas, karyawan perusahaan teknologi yang terdampak PHK sejak awal tahun 2025 mencapai 141.159 orang, naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun beberapa pakar mempertanyakan apakah AI benar-benar menjadi penyebab PHK di sejumlah perusahaan, atau apakah perusahaan menggunakan teknologi yang sedang populer ini sebagai kambing hitam.
Peter Capelli, profesor manajemen dan direktur Center for Human Resources di The Wharton School mengatakan bukti bahwa AI memangkas lapangan kerja tidak begitu besar, dan menggunakan AI untuk menggantikan pekerja manusia sangat rumit dan memakan waktu.
Saksikan Live DetikSore:
Simak Video "Video: Dorong Penggunaan AI, HP Berencana PHK 6 Ribu Pekerja di 2028"
(vmp/vmp)