Di China, Apple Terpuruk Saat Huawei Makin Perkasa
Hide Ads

Di China, Apple Terpuruk Saat Huawei Makin Perkasa

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 29 Jan 2024 07:35 WIB
BEIJING, CHINA - FEBRUARY 01: A Chinese employee wears a protective mask as he sits in the showroom of an Apple Store after it closed for the day on February 1, 2020 in a shopping district in Beijing, China. Apple announced it was closing all of its stores in China until February 9th due to the outbreak of the coronavirus in Wuhan, The number of cases of a deadly new coronavirus rose to almost 12000 in mainland China Saturday, days after the World Health Organization (WHO) declared the outbreak a global public health emergency. China continued to lock down the city of Wuhan in an effort to contain the spread of the pneumonia-like disease which medicals experts have confirmed can be passed from human to human. In an unprecedented move, Chinese authorities have put travel restrictions on the city which is the epicentre of the virus and neighbouring municipalities affecting tens of millions of people. The number of those who have died from the virus in China climbed to over 250 on Saturday, mostly in Hubei province, and cases have been reported in other countries including the United States, Canada, Australia, Japan, South Korea, India, the United Kingdom, Germany, France and several others. The World Health Organization  has warned all governments to be on alert and screening has been stepped up at airports around the world. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Pengapalan iPhone di China kembali menurun akibat Huawei yang pengapalan ponselnya terus menguat.

Berdasarkan data IDC, pada Q4 2023, pengapalan iPhone turun 2,1% dibanding Q4 2022, sementara pengapalan ponsel Huawei meningkat 36,2% pada periode yang sama. Pasar ponsel China tumbuh 1,2% pada Q4 2023.

Huawei, yang bisnis ponselnya dihajar lewat sanksi oleh pemerintah AS, melakukan comeback pada 2023 lalu dengan peluncuran ponsel flagshipnya. Langkah itu, juga dibantu lewat dukungan pemerintah China, membuat bisnis ponselnya bisa tumbuh kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan dan badan pemerintahan China membatasi penggunaan perangkat Apple, yang tampaknya berdampak besar bagi perusahaan asal Cupertino, AS tersebut, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (29/1/2024).

Menurut IDC, pasar ponsel high end Apple di China terdampak dari perilisan produk rival dan produk Apple yang tak mengalami peningkatan besar pada seri barunya, yang membuat iPhone tak terlalu menarik lagi di China.

ADVERTISEMENT

Hasilnya terlihat jelas, selain pengapalan ponsel Huawei yang meningkat 36,2%, dan mereka menjadi perusahaan ponsel terbesar ke-4 di China pada Q4 2023 dengan market share sebesar 13,9%, naik 10,3% dibanding Q4 2022.

Namun jika direkap selama satu tahun, pada 2023 Apple menyalip Vivo sebagai penjual ponsel terbanyak di China dengan pangsa pasar 17,3%. Menurut IDC ini adalah pertama kalinya Apple menjadi penjual ponsel terbanyak di China, namun performanya itu menurut analis tak bertahan lama karena akan terus mendapat tekanan pada tahun 2024 ini.

Penjualan Apple di China terbantu diskon yang diberikan untuk pembelian iPhone, yang sebenarnya sangat jarang dilakukan Apple. Potongan harganya itu mencapai 500 yuan atau sekitar Rp 1,1 juta.

Namun diskon ini menurut analis Jefferies tak akan membantu Apple, karena volume pengapalan iPhone diprediksi akan menurun hingga dua digit pada 2024. Sementara itu Huawei diprediksi akan mengapalkan sekitar 64 juta ponsel secara global pada 2024, meningkat drastis dibanding proyeksi tahun lalu yang hanya 35 juta unit.




(asj/rns)