Laporan keuangan Apple untuk Q2 2023 (April-Juni) berisi kabar baik dan kabar buruk. Yaitu pemasukan dari penjualan hardware menurun tapi bisnis services-nya mencetak rekor.
Ya, selama Q2 2023, bisnis hardware Apple tak terlalu moncer. Pemasukan dari penjualan iPhone "hanya" USD 39,67 miliar, atau turun 2% dibanding Q2 2022. Penjualan Mac turun 7% menjadi USD 6,84 miliar, dan penjualan iPad turunnya jauh lebih banyak, mencapai 20% menjadi USD 5,79 miliar.
Namun perlu dicatat, pengapalan tablet adalah sektor yang paling bagus dalam laporan terbaru Canalys soal pasar PC. Yaitu hanya turun 7% menjadi 10,8 juta unit pada kuartal terakhir. Itu terjadi karena penjualan iPad -- pemimpin pasar di industri tablet -- menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak semua bisnis hardware Apple mencatatkan penurunan. Bisnis hardware di kategori "Other Products" yang berisi Apple Watch dan AirPods mencatatkan kenaikan 2% dengan pemasukan sebesar USD 8,28 miliar.
Namun kabar baiknya adalah bisnis services Apple, seperti Apple TV+, Apple Music, Apple Fitness, Apple Arcade, Apple Podcast, Apple Books, Apple Cloud, Apple App Store, dan lainnya mencatatkan penjualan sebesar USD 21,2 miliar, tumbuh 8% secara year over year.
Apple meyakini sektor ini pertumbuhannya akan lebih pesat pada pada tahun fiskal Q4. Meski mereka tak menyebut angka prediksinya pada kuartal tersebut, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Sabtu (5/8/2023).
Gross margin dari sektor services ini mencapai 70,5%, hampir dua kali lipat dibanding margin semua produk hardware Apple yang hanya mencapai 35,4%.
CEO Apple Tim Cook menyebut Apple kini punya lebih dari 1 miliar konsumen berbayar di berbagai layanan mereka, melesat dari hanya 150 juta pada 2022 lalu.
Secara keseluruhan, pemasukan Apple turun 1% menjadi USD 81,8 miliar, dengan pemasukan USD 1,26 per lembar saham, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang hanya UDS 1,19 per lembar saham.
(asj/afr)