Karyawan Google masih was-was menanti kabar kemungkinan terjadinya PHK massal. Topik ini juga jadi salah satu yang dibicarakan dalam rapat dengan CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai.
Dalam rapat tersebut, karyawan boleh mendaftarkan dan memilih pertanyaan untuk ditanyakan kepada pemimpin perusahaan. Salah satu pertanyaan yang banyak dilontarkan adalah terkait PHK, dan Pichai pun akhirnya buka suara.
"Sangat sulit untuk memprediksi masa depan, jadi sayangnya, saya sejujurnya tidak bisa duduk di sini dan membuat komitmen ke depan," kata Pichai menurut rekaman rapat yang ditinjau oleh Insider, seperti dikutip detikINET, Rabu (14/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang telah kami coba lakukan dengan keras, dan kalian telah melihat pesannya selama beberapa bulan terakhir, adalah kami mencoba membuat kepitusan penting, menjadi disiplin, memprioritaskan mana yang kami bisa, rasionalisasi di mana kami bisa sehingga kami bisa bersiap untuk mengatasi badai dengan lebih baik, terlepas dari apa yang akan terjadi," sambungnya.
Beberapa karyawan Google khawatir dengan ancaman PHK, yang sebelumnya sudah terjadi di beberapa perusahaan teknologi termasuk Amazon, Meta, dan Twitter. Apalagi pada bulan September lalu, The Information melaporkan bahwa Google berencana akan merumahkan sekitar 10.000 karyawan yang berperforma buruk.
Tapi Google sudah melakukan beberapa langkah untuk menghadapi kondisi ekonomi yang memburuk, termasuk mengurangi rekrutmen dan beberapa perubahan internal.
Selain soal topik PHK, karyawan Google juga menanyakan sistem penilaian performa karyawan baru, yang disebut GRAD. Tools ini dirancang untuk memberikan arus masukan yang lebih konsisten kepada karyawan terkait performa mereka, tapi peluncuran sistem ini disebut tidak mulus.
Pichai sendiri sudah beberapa kali memperingatkan karyawan Google tentang tantangan dan ketidakpastian yang akan dihadapi perusahaan. Ia meminta karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan tidak menyamakan kesenangan dengan uang.