Arm tengah bersiap untuk mem-PHK ratusan pegawainya setelah dipaksa membatalkan rencana akuisisi senilai USD 40 miliar oleh Nvidia.
Menurut CEO Arm Rene Hass, total karyawan yang akan di-PHK ini antara 12-15% dari total karyawan Arm secara global. Saat ini Arm disebut punya karyawan sebanyak 6.500 di seluruh dunia, yang artinya hampir seribu karyawan yang akan terkena PHK.
"Ini adalah masa yang berat untuk semuanya, jadi saya ingin menjelaskan mengapa kami melakukan ini. Kami harus lebih displin soal pengeluaran dan di mana kami harus berinvestasi," jelas Hass dalam keterangannya ke The Telegraph.
"Agar tetap kompetitif, kami harus menghilangkan duplikasi pekerjaan karena sekarang kami satu Arm; berhenti mengerjakan hal yang tak penting untuk kesuksesan di masa depanl dan berpikir bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan," tambahnya.
Baca juga: Rencana Nvidia Akuisisi ARM Gagal Total |
Kabar PHK oleh Arm ini muncul sekitar sebulan setelah Softbank memutuskan untuk membatalkan penjualan Arm ke Nvidia karena mendapat tentangan dari pihak regulator.
Akuisisi senilai USD 40 miliar itu pertama diumumkan pada akhir 2020, namun kemudian akhirnya dibatalkan. Kini, Softbank berencana untuk menjual saham Arm ke publik.
Simon Segars, mantan CEO Arm yang memimpin perusahaan Inggris itu dari 2013 sampai Februari 2022, sebelumnya sudah memperingatkan kalau tingkat investasi Arm harus diturunkan jika sahamnya akan dijual ke publik dan bukan diakuisisi oleh Nvidia.
Pasalnya, menurut The Telegraph, Arm sudah melipatgandakan jumlah pegawainya sejak dibeli oleh Softbank senilai USD 31 miliar pada September 2016.
"Sama seperti bisnis apa pun, Arm terus menerus meninjau rencana bisnis untuk memastikan perusahaan mempunyai keseimbangan antara kesempatan dan disiplin biaya. Sayangnya proses ini termasuk mengurangi redundansi di seluruh pekerja Arm secara global," jelas Arm dalam keterangannya.
Simak Video "Nvidia Pamerkan Model AI, Ubah Lusinan 2D Jadi Adegan 3D"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/afr)