Nvidia tak jadi mengeluarkan uang USD 40 miliar untuk mengakuisisi Arm karena rencana akuisisi itu kini sudah dibatalkan.
Pembatalan ini diumumkan oleh SoftBank lewat keterangannya. "Nvidia dan SBG (SoftBank Group) sudah setuju untuk membatalkan perjanjian pada 8 Februari 2022 karena masalah regulasi besar yang menghalangi perwujudan dari transaksi meskipun kedua belah pihak sudah menunjukkan itikad baik," tulis SoftBank dalam pernyataannya.
Alih-alih mengeluarkan dana USD 40 miliar, Nvidia malah akan memberikan dana sebesar USD 1,25 miliar ke SoftBank -- pemilik Arm -- karena gagal menyelesaikan akuisisi ini, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Arm Semon Segars pun akan kehilangan pekerjaannya dan digantikan oleh Rene Hass, yang bertahun-tahun lalu pernah memimpin bisnis Arm Nvidia.
Menurut SoftBank, kini ARM akan mencoba untuk menjual sahamnya ke publik lewat initial public offering (IPO) pada tahun fiskal mereka yang dimulai pada 1 April mendatang.
Rencana akuisisi Arm oleh Nvidia pertama diumumkan pada September 2020, dan saat itu rencana ini mengguncang dunia teknologi dan berbagai bisnis lain karena nilainya yang sangat besar.
Akuisisi tersebut, jika berhasil, akan membuat Nvidia bisa mengontrol perusahaan yang ada di balik arsitektur dan bermacam kekayaan intelektual yang ada di berbagai chip di seluruh dunia. Dari mulai chip untuk ponsel, tablet, sampai server.
Bahkan hampir semua produk Apple yang ada saat ini, dan semua produknya yang akan datang, menggunakan arsitektur dari Arm.
Kegagalan akuisisi ini sebenarnya hal itu sudah bisa ditebak sebelumnya. Pasalnya sejak rencana tersebut diumumkan banyak pihak yang menentangnya.
Baik itu dari sisi perusahaan, maupun dari sisi pemerintahan berbagai negara. Seperti pemerintahan Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa. Bahkan badan perdagangan AS FTC pun sudah menggugat Nvidia untuk menyetop proses akuisisi tersebut.
(asj/asj)