NFT Mulai Banyak Dipakai untuk Cuci Uang
Hide Ads

NFT Mulai Banyak Dipakai untuk Cuci Uang

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Jumat, 04 Feb 2022 08:43 WIB
VANCOUVER, BC - OCTOBER 29: Gabriel Scheare uses the worlds first bitcoin ATM on October 29, 2013 at Waves Coffee House in Vancouver, British Columbia. Scheare said he
Foto: Getty Images
Jakarta -

Pencucian uang melalui transaksi jual beli NFT saat ini jumlahnya memang masih kecil, namun jumlahnya terus berkembang.

Menurut laporan Chainalysis, mereka menemukan sejumlah kecil aktivitas di marketplace NFT yang terkait dengan pencucian uang. Aktivitas pencucian uang lewat NFT ini terlihat dari menelusuri aliran dana ke marketplace NFT dari alamat mata uang kripto yang diasosiasikan dengan penipuan, pencurian, dan berbagai aktivitas kriminal lain.

Dalam laporan tersebut Chainalysis menemukan transaksi yang diduga merupakan pencucian uang selama Oktober 2021 mencapai USD 1,4 juta. Relatif kecil memang, namun sudah naik jauh ketimbang pada awal 2021, yaitu hanya USD 400 ribu pada Januari 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua aktivitas ini merepresentasikan setitik air dalam ember, yaitu dibandingkan dengan semua aktivitas pencucian uang menggunakan mata uang kripto yang terjadi selama 2021 dengan nilai mencapai USD 8,6 miliar," ujar penulis laporan tersebut.

"Namun demikian, pencucian uang, khususnya dalam bisnis mata uang kripto merepresentasikan risiko besar dalam membangun kepercayaan di NFT, dan harus dipantau lebih ketat oleh marketplace, regulator, dan pihak berwajib," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dalam laporan yang sama Chainalysis juga menunjukkan adanya peningkatan terjadinya aktivitas penggelembungan harga NFT. Yaitu di mana si penjual mengirimkan uang ke dompet kripto miliknya yang kemudian dipakai untuk membeli NFT miliknya, dan mereka menemukan ada ribuan kasus semacam ini.

Kasus terbesar yang ditemukan oleh Chainalysis adalah adanya seseorang yang menjual 830 NFT miliknya, dan ada 262 pengguna yang teridentifikasi menggunakan dompet kripto miliknya sendiri lebih dari 25 kali, dengan total keuntungan mencapai USD 8,9 juta.




(asj/rns)