Perusahaan Periklanan Dentsu Indonesia bersiap untuk menaikkan skala bisnis baru pada tahun 2022 guna mendukung prioritas ekonomi digital Tanah Air. Hal ini dilakukan untuk menanggapi pertumbuhan eksponensial ekonomi digital di Indonesia yang semakin cepat imbas COVID-19.
Seperti diketahui, ekonomi digital Indonesia diramal akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030, dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun. Selain itu, PDB Indonesia juga diprediksi akan mencapai lebih dari 55% dari total PDB negara-negara ASEAN pada tahun 2030.
Menilik hal ini, CEO Dentsu Indonesia dan Singapura Prakash Kamdar menyampaikan akan terus meningkatkan kapabilitas creative, media, and customer experience management (CXM) dan meluncurkan solusi inovatif baik untuk incumbent maupun start-up, dengan semangat 'Gotong Royong'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki pondasi dan kesadaran digital yang kuat di Dentsu Indonesia, yang akan terus kami perkuat sehingga kami dapat meningkatkan dan membantu Indonesia mencapai ketinggian baru," ucap CEO Dentsu Indonesia dan Singapura Prakash Kamdar dalam keterangan tertulis, Kamis (20/1/2022).
Lebih lanjut, Kamdar melihat ada lima tren utama yang meningkat pada tahun 2022 ini. Pertama, dunia yang semakin banyak data dengan dorongan algoritma sehingga pengalaman konsumen dapat dipersonalisasi dan menarik. Pengalaman itu juga dapat diimbangi dengan kebutuhan akan privasi data pribadi.
Kedua, perubahan gaya hidup akibat pandemi yang mengakibatkan pemenuhan kebutuhan bergeser ke arah digital. Seperti e-commerce, live commerce, gaming, dan e-health. Ketiga, Metaverse yang berakselerasi dan kemungkinan akan diikuti dengan munculnya Web 3.0.
Selanjutnya, Profit in Purpose, di mana perusahaan tidak merasakan keuntungan jika mendorong pertumbuhan, dan perilaku konsumsi yang mengorbankan manusia dan planet kita.
Terakhir, permintaan yang berkaitan dengan pengalaman fisik diprediksi akan meningkat tajam. Hal ini dikarenakan sebagian orang merasa terkurung di rumah akibat pandemi selama tahun 2020 dan 2021, dan akan mengalami kebangkitan khususnya pada sektor pariwisata dan perhotelan.
Halaman Selanjutnya: Dentsu Siapkan Marketplace Metaverse >>>
Sementara itu, CEO Creative Dentsu Indonesia, Wisnu Satya Putra menambahkan sebagai bentuk upaya dalam menyiapkan diri pada tren yang akan datang ke depan, Dentsu Indonesia meluncurkan marketplace Metaverse miliknya yang diberi nama, Bitaverse.
Bitaverse merupakan Mixed Reality Marketplace yang paling pertama di Indonesia. Marketplace tersebut memiliki keunggulan di mana sebuah merek dapat memiliki, membangun, dan menjual barang dagangan virtual bersama dengan produk nyata mereka.
"Di Dentsu, kami terus-menerus mencari cara untuk berinovasi dan memastikan kemampuan kreatif dan pengalaman kami terhadap tren yang akan datang," ucap Wisnu.
Adapun lini layanan media Dentsu Indonesia kini berencana untuk memperkuat dan meningkatkan skala lebih jauh dengan konsisten memperluas solusi media full-funnel yang terintegrasi. Hal ini untuk menanggapi perilaku konsumen terbaru, termasuk yang terkait dengan e-commerce dan gaming.
"Konsumen digital saat ini semakin tidak toleran dalam hal menerima pesan dan konten yang tidak relevan, mereka berharap brand bisa jadi lebih personal. Dengan peluncuran layanan-layanan CXM yang berkolaborasi dengan unit media dan unit kreatif, kami telah hadir untuk memberdayakan klien kami dalam memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dalam skala besar melalui transformasi data dan digital," pungkas CEO CXM Dentsu Indonesia, Arshad Rahman.