Anti Ribet! Program Ini Bantu Pasarkan Produk Lokal ke Pasar Global
Hide Ads

Year in Review 2021

Anti Ribet! Program Ini Bantu Pasarkan Produk Lokal ke Pasar Global

Erika Dyah - detikInet
Sabtu, 25 Des 2021 16:50 WIB
Ecommerce
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Keinginan para pelaku UMKM untuk bisa menembus pasar global kini tak lagi sekadar mimpi. Terlebih dengan adanya dukungan dari e-commerce yang membuka jalan untuk para pelaku UMKM mengembangkan bisnis, serta memperluas jaringan penjualan ke pasar yang lebih luas hingga mancanegara.

Kemudahan untuk para UMKM agar bisa menembus pasar global ini juga dihadirkan oleh e-commerce Shopee melalui Program Ekspor Shopee. Melalui program ini, Penjual Shopee dapat menjual produk mereka ke Pembeli di luar negeri dan memperluas bisnis dengan cara yang mudah tanpa dikenakan biaya apapun.

Diketahui, hingga saat ini, Program Ekspor Shopee sudah memiliki 7 negara tujuan ekspor. Mulai dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Brasil, dan Meksiko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seller Mentor Shopee, Jonathan Kho yang akrab disapa Om Botak mengatakan Shopee memberikan kemudahan dalam proses ekspor. Ia pun mendorong UMKM Indonesia untuk mencoba ekspor karena menurutnya produk lokal memiliki keunikan yang khas. Sehingga, dengan mengambil kesempatan ekspor, pelaku UMKM Indonesia bisa mengembangkan bisnis dan memperkenalkan produk asli Indonesia secara global.

Ia menjabarkan, UMKM tidak perlu melewati proses yang panjang dan sulit untuk dapat mengembangkan sayap ke pasar global. Sebab, kriteria untuk dapat mengikuti Program Ekspor Shopee sangat sederhana, antara lain

ADVERTISEMENT
  1. Toko memiliki minimal 1 produk aktif dengan stok minimal 2 pcs
  2. Toko memiliki akumulasi poin penalti
  3. Toko telah aktif selama > 3 bulan
  4. Memiliki > 3 penjualan dalam 30 hari terakhir dan produk tidak termasuk daftar produk dilarang di luar negeri
  5. Toko minimal sudah aktifkan jasa kirim SPX Standard, JNE Reguler, J&T Express, SiCepat REG, ID Express, Anteraja, atau Ninja Xpress
  6. Toko berstatus aktif (tidak sedang mengaktifkan toko Libur)'

Dalam acara 'Kisah Sukses Kibarkan Merah Putih di Pasar Global dengan Program Ekspor Shopee' yang berlangsung Rabu (25/8), Head of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang. mengungkap ada 180.000 pelaku usaha Indonesia yang sudah berhasil melakukan ekspor lewat Shopee ke Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

"Kita juga membantu UMKM Indonesia memasarkan produk ke Brasil. Dari 180.000 yang ekspor, paling tidak ada 50.000 produk lokal dari Shopee yang terjual setiap harinya ke luar negeri," ujar Balques dalam keterangan tertulis.

Selain itu, kemudahan bagi UMKM untuk menembus pasar global melalui Program Ekspor Shopee ini juga didukung dengan hadirnya Kampus UMKM Shopee Ekspor. Hingga saat ini, Kampus UMKM Shopee Ekspor tersedia di dua lokasi, yakni Bandung dan Solo. Kedua fasilitas ini dihadirkan untuk dapat merangkul pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis dan mendapatkan pendampingan langsung dari pakarnya agar bisa memperluas pasar ke lingkup global.

Pada kegiatan Virtual Tour Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung, yang berlangsung Rabu (29/9), Perwakilan Shopee Kampus UMKM Ekspor Kota Bandung, Abraham menjelaskan pihaknya juga menyediakan Export Corner di Kampus UMKM Ekspor Kota Bandung untuk mendukung UMKM yang ingin memulai ekspor.

"Nah ekspor dari sistem Shopee berbeda dengan konvensional, karena biasanya orang akan takut bagaimana cara mengirim ke luar negeri atau menerima pesanan dari luar negeri. Nah di kita cara menerima order dan pengiriman untuk impor maupun ekspor nanti akan tetap sama melalui edukasi dari kami," jelas Abraham.

Di kesempatan yang sama, Head of Public Affairs Shopee, Radynal Nataprawira, mengaku pihaknya memperhatikan potensi ekspor dari UMKM. Menurutnya, potensi ini harus selalu dikembangkan mengingat produk UMKM lokal memiliki keunikan yang didukung dengan pelaku UMKM yang gigih, kreatif, dan memiliki keinginan untuk terus maju.

Sementara itu, dalam Peresmian Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo yang berlangsung Rabu (19/5), Direktur Utama Shopee, Handhika Jahja mengungkap pihaknya mengedepankan lima fokus utama Shopee untuk mempersiapkan UMKM go global.

"Edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, serta ekspor, kami harap pengembangan kapasitas dan kualitas produksi pelaku UMKM Surakarta bisa menjadi lebih terarah," kata Handhika.

Berbagai dukungan yang diberikan Shopee melalui Program Shopee Ekspor dan Kampus UMKM Shopee Ekspor ini telah dirasakan manfaatnya oleh para penjual. Salah satunya, Pemilik Brand Wallts, M. Adzwin Perwira yang mulai mengenalkan brandnya di tahun 2015 dan langsung bergabung di Shopee pada tahun 2016.

"Kita ditawari Program Ekspor Shopee di tahun kemarin. Dan cukup nggak nyangka juga karena yang saya bayangkan ketika ekspor itu susah dan harus nyiapin bea cukai dan lainnya," ungkap Adzwin.

Ia mengaku sejak bergabung dengan Shopee, usahanya yang terkenal dengan produk dompet mengalami peningkatan penjualan. Adzwin pun menilai edukasi di Program Ekspor Shopee yang diikut pihaknya mempermudah para seller dalam melakukan ekspor produk ke luar negeri.

Kendati demikian, Adzwin tak memungkiri adanya tantangan tersendiri dalam ekspor produk dompet miliknya. Salah satunya terkait peningkatan kualitas dan packaging.

"Bagi saya kualitas produk nomor satu kalau kita mau bersaing dengan pasar global dan brand besar. Saat itu saya benahi dan review ulang proses produksinya, dan penambahan tim supaya produk yang dihasilkan maksimal. Kedua adalah penyiapan packing. Dulu packagingnya hanya dimasukkan ke packaging khusus dan dimasukkan ke amplop coklat, tapi sekarang kita bikin yang lebih aman lagi," katanya.




(akn/fay)