Pandemi virus Corona (COVID-19) telah merubah segalanya, tak hanya soal bagaimana menjaga kesehatan, tapi juga mengenai cara kerja di masa depan. Ini solusi agar perusahaan bertahan hidup dan bersaing di masa mendatang.
Kuncinya adalah transformasi digital yang kini menjadi sebuah keniscayaan untuk dijalankan korporasi. Pandemi berdampak mulai dilakukannya sistem kerja jarak jauh. Di sisi lain produktivitas dan daya saing tetap dijaga.
Berdasarkan survei HR Path menunjukkan hampir semua perusahaan menerapkan pegawai masuk kantor hanya 2-3 hari dalam sepekan, bukan karena pandemi, tapi karena merasa sudah tidak harus ke kantor. Tren ini diyakini akan terus meningkat, bagian dari kenormalan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HR Path menyebutkan perusahaan juga mengimplementasikan platform digital dan resource planning sebagai respons terhadap budaya kerja jarak jauh. Saat ini, tak sedikit permintaan akan solusi Human Resourcers Information System (HRIS) dengan banyaknya tender dibandingkan sebelum pandemi.
"Pandemi mendorong SME matang lebih cepat dan membuat mereka sadar pentingnya transformasi digital bagi bisnis mereka. HR Path sebagai pemimpin pasar di kelas enterprise memfasilitasi perusahaan MSE untuk tumbuh dan berkembang dengan pengalaman dan keahlian yang dimiikinya," kata Regional Manager dan Direktur HR Path Indonesia, Andi Wibisono, Minggu (31/10/2021).
HR Path menargetkan pertumbuhan dua kali lipat dalam tiga tahun ke depan. Untuk mencapainya, tiak hanya kepada enterprise, tapi juga perusahaan Small Medium Enterprise (SME/perusahaan kecil menengah) yang memiliki pasar lebih besar.
Perusahaan yang berkantor di Prancis ini melakukan pendekatan konsultasi yang didukung dengan solusi SAP SuccessFactors sebagai software-as-a-service (SaaS). Platform cloud SAP SuccessFactors itu dapat diakses dari mana saja, kapan saja, tanpa tergantung orang IT yang harus me-maintain.
Perusahaan yang mengadopsi solusi ini pula bisa menerapkan karyawannya kerja di mana saja, karena work form home bikin time zone berbeda-beda, tidak memungkinkan lagi orang kerja dengan single zone. Secara organisasi ini menjadi lean, tidak hirarki, dan metrik.
Baca juga: Ini Inovasi Kredit Digital dari Julo |
SAP SuccessFactors memiliki strategi modul dengan fungsi masing-masing, seperti Recruiting sebagai pendukung dalam rekrutmen, Onboarding 2.0 penunjang kesiapan calon karyawan, Learning untuk bantuan pembelajaran product knowledge.
Lalu, Performance dan Goals sebagai pendukung dalam mengetahui KPI karyawan dan tugas-tugas mereka, Compensation guna mendukung dalam perhitungan benefit tambahan, Succession sebagai menentukan posisi yang tepat dalam sebuah organisasi.
Adapula, Development sebagai pendukung dalam merencanakan jenjang karir ke depannya, Employee Central untuk pendukung Core HR, Employee Central Payroll sebagai pendukung dalam proses penggajian. Modul yang digunakan bisa berasal dari rekomendasi oleh konsultan HR Path atau berdasarkan permintaan perusahaan.
HR Path punya pengalaman dan jaringan tersebar tidak hanya di Asia Pasifik, namun sudah menjangkau Amerika dan Eropa.
(agt/fay)