Kenapa Perusahaan Harus Investasi pada Infrastruktur Digital?
Hide Ads

Kenapa Perusahaan Harus Investasi pada Infrastruktur Digital?

Angga Laraspati - detikInet
Rabu, 27 Okt 2021 20:30 WIB
Ilustrasi digital.
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Di era revolusi industri 4.0, masyarakat dan ekonomi modern sangat bergantung pada layanan digital. Sebab, pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah berdampak pada aktivitas masyarakat hingga mengubah cara kerja bisnis suatu perusahaan, terutama perusahaan penyedia konten.

Namun, adopsi teknologi tingkat perusahaan tetap lambat. Karenanya mengetahui di mana dan kapan harus berinvestasi dalam infrastruktur IT pada sebuah bisnis sangatlah penting.

Pertanyaannya kenapa investasi pada infrastruktur digital sangatlah penting? Dilansir dari technative, ada beberapa alasan mengapa infrastruktur digital sangatlah penting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investasi

PwC 2017 Global Digital IQ Survei di UK perusahaan melakukan investasi tahunan hingga 15% dari pendapatan dalam teknologi digital. Bisnis menyadari perlunya pindah ke model bisnis digital, menggunakan infrastruktur IT untuk menciptakan sebuah platform yang lebih kuat.

ADVERTISEMENT

Tapi yang harus diperhatikan, jangan terlalu banyak menghabiskan biaya untuk pengelolaan IT dan tidak menggunakannya untuk menghasilkan sebuah bisnis. Ini menyebabkan krisis organisasi kekurangan dana dan tidak dapat bersaing dalam perlombaan digital.

Perlindungan Sistem

Beberapa waktu lalu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memaparkan tercatat lebih dari 1 miliar anomali trafik yang dapat dikategorikan sebagai serangan siber dalam kurun waktu Januari hingga September 2021.

Karena inilah perusahaan harus memahami perusahaan sangat membutuhkan keamanan untuk IT. Dengan pendekatan ini, keamanan yang berfokus pada perimeter untuk menanamkan inti jaringan menjadi penting. Hal ini, dapat berguna untuk menggunakan model probabilitas untuk mengurangi serangan siber.

Perubahan Budaya

Sejumlah besar bisnis sekarang melihat transformasi digital sebagai prioritas utama untuk bertahan hidup dalam lima tahun ke depan. Sebuah penelitian dari SAP juga menemukan hal ini berlaku untuk 84% perusahaan di dunia.

Namun, transformasi digital harus didorong dengan adopsi dari karyawan perusahaan dan juga konsumennya. Misalnya jika menggunakan sistem cloud, tidak hanya bisa menggunakan saja, tetapi juga harus diedukasi ke karyawan.

Manfaatkan Cloud

Sebuah studi dari Telstra menemukan 61% bisnis mencoba untuk memasuki pasar baru. Sayangnya, teknologi dan platform jaringan yang kurang fleksibel adalah hambatan utama untuk menerapkan teknologi baru.

Untuk mengatasi masalah fleksibilitas ini, bisnis dapat menggunakan sistem cloud dibandingkan server on premise. Dengan menggunakan layanan cloud, banyak sekali yang bisa dicapai oleh bisnis yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dengan server on premise.

Salah satunya layanan cloud yang bisa digunakan adalah dari perusahaan raksasa di China, Huawei Cloud. Huawei Cloud menyediakan layanan cloud computing berupa IaaS (Infrastructure as a Service), PaaS (Platform as a Service) dan juga SaaS (Software as a Service).

Dengan menggunakan layanan cloud computing dari Huawei Cloud, bisnis dapat melakukan penghematan yang signifikan. Paling mudah dirasakan adalah mengubah capital expenditure (capex) menjadi operational expenditure (opex) yang artinya bisnis tidak perlu lagi investasi server mahal untuk membangun sistem, tetapi bisa membayar bulanan seperti biaya operasional.

Huawei Cloud juga memberikan kemudahan untuk konfigurasi server, terutama dalam hal scale up ataupun scale down. Sehingga bisnis bisa menghemat biaya dengan hanya menambah server hanya dalam keadaan tinggi traffic saja, tidak untuk sehari-hari.

Layanan cloud computing dari Huawei Cloud juga dapat dipilih oleh perusahaan untuk mengembangkan sistem internal ataupun eksternal perusahaan. Dengan berbagai macam layanan yang dapat dipilih seperti database, big data, machine learning, AI dan lainnya, perusahaan bisa mudah untuk mencoba-coba teknologi baru apa yang cocok untuk sistem perusahaan tersebut agar bisa menjadi lebih efisien dan maju.

Huawei Cloud juga terus memperluas pusat data globalnya untuk menjangkau dan menghubungkan dunia. Pada September 2021, Huawei Cloud sudah mengoperasikan 61 Availability Zones (AZs) di 27 wilayah geografis di seluruh dunia. Melihat perkembangan Huawei Cloud yang sangat cepat, nantinya akan hadir lagi banyak AZ baru yang tersebar di lebih banyak lagi negara.

Untuk tahu lebih lanjut mengenai Huawei Cloud dan teknologi-teknologi yang dimiliki Huawei Cloud, silakan klik di sini.




(prf/ega)