6 Startup GVV Batch 4 x Sembrani Wira Siap Pacu Ekonomi Digital RI
Hide Ads

6 Startup GVV Batch 4 x Sembrani Wira Siap Pacu Ekonomi Digital RI

Alfi Kholisdinuka - detikInet
Jumat, 22 Okt 2021 12:45 WIB
Stratup Grab
Foto: Istimewa

5. Octopus

Kemudian startup kelima adalah Octopus yang merupakan platform logistik limbah daur ulang. Octopus membantu UMKM industri kemasan untuk mendapatkan material daur ulangnya seperti botol kaca, botol plastik, kemudian juga sampah elektronik sampai kardus dan lainnya.

Co-Founder & CEO Octopus Andi Moehammad Ichsan mengatakan saat ini platform-nya telah membantu lebih dari 2.000 UMKM yang di sebut sebagai pengepul ataupun pengumpul yang biasanya mereka mengumpulkan sampah ataupun kemasan daur ulang tadi di level sektor informal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6. Majoo

Terakhir ada Majoo yang menjadi platform solusi wirausaha paling lengkap untuk membantu UMKM mengembangkan bisnisnya yang sudah tersebara di 600 kota di Indonesia. Majoo menjadi sebuah platform untuk segala solusi yang bisa digunakan semua jenis usaha mulai dari pengelolaan penjualan, pelanggan, pembayaran, inventori, keuangan, karyawan, sampai pembiayaan usaha.

ADVERTISEMENT

Menurut CEO & Founder Majoo Adi W Rahadi, semua fitur tersebut saling terintegrasi dan dirancang khusus untuk pemilik bisnis UMKM agar bisa menjalankan bisnisnya dengan efisien. Selain itu, Majoo juga menyediakan website online untuk UMKM Indonesia, sekaligus menyediakan modal wirausaha agar UMKM mengembangkan bisnisnya.

Itulah 6 startup finalis Grab Ventures Velocity Batch 4 x Sembrani Wira yang siap memacu ekonomi digital Indonesia. Untuk diketahui, Grab bersama dengan BRI Ventures meluncurkan program ini untuk mempercepat dan membina pengembangan ekosistem startup lebih lanjut, khususnya di Indonesia.

Lakukan Pilot Project untuk dukung UMKM Indonesia

Saat ini, keenam startup ini tengah menjalankan pilot project atau program uji coba sesuai bisnis masing-masing bersama Grab Indonesia. Hal ini dilakukan agar para startup ini dapat melihat secara langsung efektivitas solusi yang dihadirkan platform-nya terhadap pengguna ekosistem digital khususnya UMKM.

Cooklab misalnya tengah menguji layanan menu sehat ready-to-eat dengan bekerja sama dengan sejumlah GrabKitchen di Jakarta. Ini diharapkan membuka peluang bisnis baru bagi restoran-restoran yang terkena dampak pandemi karena mereka kini bisa menerima order tambahan.

Sementara itu, Crewdible mencoba memangkas kerumitan logistik dengan mengangkut semua paket dengan tujuan serupa, misalnya Bekasi, ke hub di daerah tersebut. Ini memudahkan pengemudi Grab saat mengambil paket untuk diantar ke pelanggan.

Adapun Dagangan bersama Grab tengah memanfaatkan jaringan yang Dagangan miliki di desa-desa kecil. Dengan memanfaatkan supply chain ekosistem Dagangan saat ini, para pengguna Grab yang ada di pedesaan dapat memperoleh produk lebih mudah di kota-kota tier 3 dan 4. Kolaborasi kedua ekosistem ini berupaya untuk semakin memperlancar akses bagi pengguna dan pedagang-pedagang kecil di pedesaan untuk berjualan maupun memperoleh produk secara online.

Selain itu, iSeller sedang menguji coba salah satu layanan terbaru mereka yaitu iSellerGo, sebuah platform yang menyediakan layanan bagi bara pedagang untuk berjualan secara online. Layanan ini ditawarkan kepada komunitas pedagang online pengguna layanan GrabExpress yang tergabung dalam Klub Juragan Grab Express (KJGE) secara gratis. Nantinya, mitra iSeller dapat menggunakan produk baru sebagai enabler toko online dengan layanan GrabExpress sebagai mitra pengirimannya.

Hal ini juga dilakukan oleh Octopus dengan menjadikan mitra pengemudi GrabExpress untuk melakukan penjemputan kemasan industri daur ulang dari setiap lokasi penjemputan untuk diantarkan ke checkpoint Octopus yang terdekat.

Klik halaman selanjutnya >>