Pandemi mendorong minat masyarakat terhadap produk-produk lokal. Hal ini berkat kehadiran platform penjualan digital sehingga mempermudah kegiatan belanja konsumen. Berdasarkan survei MarkPlus terdapat kenaikan signifikan penjualan produk lokal di e-commerce
Di acara Peran E-commerce dalam Mendukung Merek Lokal Selama Pandemi, Kamis (14/10) kemarin, Head of High-Tech, Property & Consumer Goods MarkPlus, Inc sekaligus peneliti dalam riset ini, Rhesa Dwi Prabowo menjelaskan survei MarkPlus ini juga memaparkan alasan konsumen memilih platform e-commerce yang dinilai paling mendukung pertumbuhan produk lokal/UMKM.
"Menurut responden, Tokopedia menjadi pilihan utama karena menyediakan kategori khusus toko UMKM pilihan pada e-commerce tersebut (65%) dan banyak mempromosikan produk lokal di berbagai program promosinya (48,6%)," ujar Rhesa dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rhesa merinci 5 produk lokal favorit konsumen di Indonesia, yaitu fesyen 63,8%, makanan & minuman 49,4%, produk rumah tangga 48,2%, mainan & hobi 40,6%, serta produk ibu & bayi 36,2%.
"Kecenderungan konsumen membeli produk lokal makin meninggi didorong beberapa faktor, di antaranya selama pandemi, pemasaran online menjadi fokus bagi para pelaku usaha produk lokal menggencarkan pemasaran dan mempromosikan produk di media sosial dan e-commerce, mengikuti berbagai program ecommerce, serta membuat berbagai konten yang menarik," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung, mengatakan sebetulnya semua e-commerce sudah memiliki section khusus yang diperuntukkan bagi produk-produk lokal. Hanya saja ada beberapa platform yang punya peranan penting dalam mendorong kemajuan UMKM lokal.
"Tapi kalau saya lihat, e-commerce lokal seperti Tokopedia benar-benar punya inisiatif yang baik untuk mendorong perkembangan produk-produk lokal. Bisa dilihat bahwa setidaknya di platform tersebut semua penjualnya dari Indonesia, tidak ada yang dari luar," kata Ignatius.
Di sisi lain, Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Tubagus Fikri Chikara Satari mengatakan dalam rangka mendukung kemajuan produk UMKM, pihaknya menargetkan digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2040. Untuk mencapai target tersebut, lanjut Fiki, Kemenkop UKM menggelar beragam program kemitraan dan pendampingan yang melibatkan universitas, asosiasi, online delivery platform, serta jejaring ritel termasuk e-commerce.
"Strategi kita mengkonsolidasi usaha mikro ini adalah dengan mendorong UKM dan juga industri usaha besar agar menjadi mitra, konsolidator, dan aggregator," pungkas Fiki.
Sebagai informasi, persentase pembagian alasan responden dalam memilih Tokopedia sebagai platform yang mendukung produk lokal didasarkan pada ragam program yang dinilai menguntungkan pelanggan seperti diskon untuk produk lokal (75,7%) serta sering digelarnya program yang menampilkan berbagai produk lokal (42,7%).
(prf/fay)