Pria ini gemar berinvestasi pada Dogecoin, mata uang kripto yang belakangan cukup populer. Sempat menjadi kaya raya karenanya, kini harga Dogecoin anjlok. Akan tetapi ia mengaku tak gentar.
Glauber Contessoto asal Amerika Serikat, berinvestasi USD 250 ribu ke Dogecoin pada 5 Februari karena yakin akan mendapatkan hasil besar di masa mendatang. Prediksinya benar, pada 15 April dia menjadi jutawan dalam mata uang dolar AS setelah lonjakan harga Digecoin.
Akan tetapi saat ini, harga mata uang kripto serentak turun, termasuk Dogecoin, menyusul razia penambangan di China. Glauber pun mengalami kerugian tidak sedikit terkait perkembangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nasib Dogecoin: Tergantung Pom Pom Elon Musk |
Seperti dikutip detikINET dari CNBC, nilai Dogecoin milik Glauber terpangkas USD 167 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar. Sempat tembus USD 1 juta, kini portofolio Dogecoin yang ia miliki nilainya tinggal sekitar USD 831 ribu. "Padahal kemarin aku masih jutawan," katanya.
Dogecoin yang awalnya hanya candaan beberapa waktu lalu sempat ngehits, bahkan investasi Glaueber pada awal Mei sempat menyentuh angka USD 2 juta. Nilai Dogecoin kemudian naik turun. Namun Glauber tetap percaya diri tidak akan menjualnya untuk investasi jangka panjang.
Bahkan ia masih membeli beberapa Dogecoin. Memang investasi mata uang kripto dianggap berisiko karena harganya yang naik turun tajam. Apalagi jika pilihannya adalah Dogecoin lantaran dinilai kurang meyakinkan dibandingkan Bitcoin misalnya.
"Aku menghabiskan seluruh tabungan untuk ini. Apapun yang terjadi dalam jangka pendek tidaklah berarti karena aku ingin hodl Dogecoin selama tahun-tahun mendatang. Aku benar-benar tidak cemas," klaimnya.
"Orang-orang merasa panik dalam jangka pendek dan tidak punya kesabaran untuk melihat investasinya berkelanjutan," tambahnya. Maka ia tetap percaya diri investasi Dogecoin akan berhasil di masa mendatang.
Baca juga: Elon Musk Ganggu Bitcoin Demi Dogecoin? |
(fyk/fyk)