Bukan rahasia lagi kalau cuitan Elon Musk bisa mempengaruhi pergerakan nilai mata uang digital termasuk Bitcoin atau Dogecoin. Terbaru, ia mengumumkan bahwa Tesla tidak jadi menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin dan mengakibatkan nilai Bitcoin turun cukup tajam.
Setelah cuitan itu, harga Bitcoin sampai anjlok 15% di bursa Asia menjadi di bawah USD 50 ribu sebelum sedikit pulih. Sedangkan harga saham Tesla juga terdampak, turun sekitar 1,5%.
"Tesla menangguhkan kendaraan bisa dibeli dengan Bitcoin. Kami cemas terhadap penggunaan bahan bakar fosil yang meningkat cepat karena penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batu bara, yang merupakan emisi terburuk dari bahan bakar manapun," sebut Tesla dalam cuitan yang dibagikan Elon Musk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mata uang kripto adalah ide bagus dalam banyak hal dan kami yakin masa depannya menjanjikan, namun hal ini tidak boleh menimbulkan ongkos besar pada lingkungan. Tesla tidak akan menjual Bitcoin dan kami ingin menggunakannya sebagai transaksi sesegera saat transisi penambangan lebih sustain," tambah Tesla.
Februari silam, Tesla memborong USD 1,5 miliar Bitcoin dan mengindikasikan mobilnya dapat dibeli dengan Bitcoin. Namun saat itu, Elon Musk menjadi sasaran kritikan. Popularitas Bitcoin dikhawatirkan membuat penggunaan listrik semakin boros. Sebabnya, mata uang digital itu ditambang dengan komputer yang haus energi.
Energi listrik sangat bergantung pada bahan bakar fosil, terutama batu bara. Prosesnya pun menghasilkan banyak polusi. Dengan semakin maraknya aktivitas penambangan, konsumsi listrik pun bakal kian besar.
produksi bitcoin diperkirakan menghasilkan antara 22 sampai 22,9 juta metrik ton emisi karbondioksida setiap tahun berdasarkan studi tahun 2019 oleh jurnal ilimah Joule. Itu setara dengan emisi yang dihasilkan Yordania dan Sri Lanka. Mungkin itulah yang membuat Elon Musk memutuskan membatalkan dulu transaksi Tesla dengan Bitcoin.
(fyk/fyk)