Memasuki usianya yang sudah satu dasawarsa, Gojek mengumumkan sejumlah pencapaian bisnis, termasuk keberhasilan mencatatkan laba operasional. Hal tersebut merupakan pencapaian baik di tengah pandemi yang semakin memperkuat fundamental bisnis perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Lalu apa saja yang membuat Gojek dapat meraup laba selama tahun 2020 kali ini? Berikut ulasannya.
1. Inovasi Produk & Layanan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gojek hadir dengan layanan dan solusi komprehensif untuk pengusaha UMKM dengan berbagai skala bisnis, termasuk mereka yang baru pertama kali go-digital.
Hal ini untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara, agar mereka bisa mempertahankan kestabilan usaha terlebih di masa pandemi yang telah mengubah kebiasaan hidup masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas online.
Selain itu, komitmen dalam mendukung digitalisasi UMKM untuk #MelajuBersamaGojek antara lain ditandai dengan layanan one-stop-solution yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM untuk memudahkan pelayanan dan transaksi secara digital.
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan memasuki usia ke-10 Gojek melihat ekosistem Gojek terus memainkan peran penting dalam mempertemukan supply dan demand dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Andre mengatakan Gojek dapat tetap tangguh, terus menjadi andalan masyarakat agar tetap produktif, serta di saat yang sama mampu memperkuat fundamental perusahaan. Pihaknya juga akan mengoptimalisasi pertumbuhan di layanan utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
"Kami juga akan terus memperkokoh komitmen dalam mendukung pertumbuhan UMKM dengan memberikan berbagai solusi komprehensif termasuk melalui layanan pembayaran dan finansial yang akan membantu usaha mereka untuk bertahan dan berkembang serta menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara," tutur Andre dalam keterangan tertulis.
2. Fitur Otomatisasi
Pencapaian tersebut juga didorong oleh investasi yang terfokus pada sejumlah area strategis seperti inovasi produk dan layanan otomatisasi (automation) yang berhasil meningkatkan efisiensi dan kualitas performa aplikasi Gojek, antara lain meliputi GoBiz self-serve onboarding dan CareTech ticket automation, serta investasi di sumber daya manusia di bidang teknologi.
3. Investasi SDM dan Teknologi
Dalam menjalankan operasional serta mengembangkan inovasi teknologi terkini, Gojek didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki pengalaman global di industri teknologi. Di bidang keamanan digital misalnya, Gojek memiliki Chief Information Security Officer George Do yang berpengalaman di NASA dan Equinix perusahaan investasi real estate yang terdaftar di Nasdaq.
Sementara di sisi teknologi, salah satu investasi strategis yang dilakukan Gojek pada 2020 adalah mengintegrasikan aplikasi Gojek secara global di Indonesia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Integrasi mencakup aplikasi konsumen dan juga aplikasi driver. Hal tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat brand Gojek di pasar internasional sekaligus memberikan keleluasaan untuk percepatan pengembangan layanan di negara-negara Gojek beroperasi.
4. Peningkatan total nilai transaksi di ekosistem Gojek
Selain itu, fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat karena didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value - GTV) yang mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 170 triliun yang meningkat 10% dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital GoPay, juga telah melampaui total GTV di masa pra-pandemi seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online.
5. Peningkatan Jumlah Pengguna Aktif
Gojek juga terus mendorong pertumbuhan ini dengan memfokuskan investasi di beberapa area utama di tahun 2021 and seterusnya.
Pencapaian itu juga didorong oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
6. Peningkatan Jumlah Merchant UMKM
![]() |
Salah satu pendorong utama pertumbuhan Gojek adalah kuatnya ekosistem merchant, yang jumlahnya terus bertambah hingga 80% menjadi 900 ribu merchant dari 500 ribu di tahun lalu. Peningkatan signifikan ini didorong oleh digitalisasi merchant UMKM di masa pandemi.
Di samping itu, Gojek juga melakukan berbagai inisiatif, termasuk bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memperluas akses bagi pelaku UMKM menawarkan layanan yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
Sebagai contoh, layanan belanja sehari-hari, GoMart dan GoShop, yang makin dikembangkan di awal 2020 untuk merespon kebutuhan masyarakat di masa pandemi, mengalami peningkatan GTV sebesar 500% sejak awal pandemi, dan telah membuka peluang bagi lebih banyak UMKM untuk mulai berjualan online.
Di sisi lain, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, mengatakan komitmen Gojek sebagai super app dengan misi memberikan solusi dari permasalahan sehari-hari tengah diuji ketika pandemi membuat ketergantungan masyarakat terhadap digital platform seperti Gojek menjadi semakin besar.
"Di ulang tahun ke-10 ini, saya bangga dan bersyukur dengan pencapaian Gojek hingga saat ini, juga dengan cara kami merespons dan beradaptasi di tengah situasi sulit, melalui inovasi dan kerja keras dari seluruh tim di Gojek," ujar Kevin.
Kevin menambahkan dengan komitmen untuk terus memberikan peluang terhadap kehidupan yang lebih baik melalui teknologi, serta fokus kepada efisiensi bisnis, Gojek akan terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem serta berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dan Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang.
"2020 adalah tahun di mana kami belajar banyak hal, sekaligus mencapai banyak hal yang membawa perusahaan jauh lebih kuat secara fundamental. Kami optimis bahwa 2021 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi Gojek dan mitra-mitra kami," pungkasnya.
(akn/ega)