Kendati pasar ponsel dunia tengah dihantam pandemi, tak membuat semangat Realme kendor. Bahkan vendor asal China ini berambisi bisa menjual 50 juta ponsel di 2020.
"Kami berharap dapat mengapalkan 50 juta smartphone tahun ini. Sehingga kami bisa mencapai pertumbuhan 100% YoY," kata Ash Bhopla, Sales Manager Realme Eropa saat presentasi di panggung IFA 2020, Berlin, Jerman.
"Kami tidak hanya ingin meningkatkan menjadi 100 juta per tahun dalam 2-3 tahun. Ini akan menjadikan kami vendor mainstream dan brand untuk anak muda di seluruh dunia," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Realme 7 dan Realme X7 Mejeng di Berlin |
Untuk mewujudkan itu, Realme berkomitmen untuk menyediakan smartphone dengan performa dan desain yang selaras dengan gaya anak muda namun dibanderol terjangkau. Selain itu, mereka akan fokus pada perangkat Internet-of-Thing (IoT).
Dengan strategi 'Smartphone + AIoT', Realme telah meluncurkan portofolio produk yang mencakup setiap segmen harga, dari kelas entry level hingga flagship dalam 2 tahun ini.
![]() |
Realme pasang target dapat meluncurkan lebih dari 50 produk IoT pada tahun 2020 dan 100 produk pada tahun 2021, sehingga perangkat AIoT menjadi bagian dari kehidupan dan hadir dengan harga yang terjangkau.
Pengembangan pasar pun turut dilakukan. Belum lama ini Realme memulai ekspansinya ke Amerika Latin. Kolombia menjadi negara pertama yang disambangi.
"Kami merencanakan dapat menambah 2 negara lagi tahun ini. Dan setahun dari sekarang, harapan kami bisa mengembangkannya menjadi lima, termasuk Brasil, Meksiko, Peru dan Chili," kata Giang Cao, Digital Manager Realme Eropa di panggung yang sama.
"Kami melihat potensi yang sangat besar di Amerika Latin. Karena itu membuat kami bersemangat ekspansi ke sana. Kami ingin jadi game changer di sana, dan target kami ke depan masuk dalam top 5 di pasar Amerika Latin," pungkas Cao.
![]() |
(afr/rns)