Layanan Over-The-Top (OTT) di Indonesia semakin berkembang saat ini. Terlihat dari bermunculannya OTT internasional yang merambah pasar Tanah Air, khususnya di segmen video on demand. Apalagi melihat jumlah penikmat TV berbayar yang hanya sekitar 6,4 juta dari jumlah total 20 juta penduduk di Indonesia. Ini tentunya membutuhkan strategi khusus bagi para platform OTT di Indonesia untuk bersaing.
Sebagai pemain OTT dari Indonesia, Mola TV memiliki berbagai macam strategi agar dapat bersaing dengan pemain OTT lainnya. Perwakilan Mola TV Mirwan Suwarso mengatakan Mola TV merupakan satu-satunya OTT asal Indonesia yang memiliki tujuan berbeda. Pihaknya bertujuan menghadirkan konten yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Kalau Netflix kan jelas mereka mencari keuntungan dengan menghadirkan konten-konten yang edgy buat anak muda, Disney pun serupa. Kalau Mola kita mungkin saat ini satu-satunya OTT asal Indonesia yang memiliki tujuan berbeda. Tujuan kita itu untuk memperkaya manusia Indonesia melalui konten Mola Sports, Mola Movies, Mola Living, dan yang paling kuat buat kita saat ini adalah Mola Kids," katanya kepada detikINET, baru-baru ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mirwan juga menjelaskan Mola TV juga membuat konten lokal yang merupakan ide dan produksi sendiri dengan kualitas yang berbeda. Seperti halnya program Sofa Kuning di Mola Kids yang baru-baru ini diluncurkan, sebuah acara keluarga yang menampilkan lagu-lagu anak legendaris karya Pak Kasur, Ibu Soed, Pak AT Mahmud yang diaransemen ulang sehingga lebih menarik.
Menurut Mirwan, program edukasi yang fun masih belum banyak di Indonesia. Padahal tayangan seperti inilah yang diperlukan para ibu saat ini yang terpaksa berperan ganda sebagai guru dan orang tua di rumah. Oleh karena itu, hadirnya Sofa Kuning dapat membantu para orang tua untuk mengenalkan lagu-lagu Indonesia yang hampir punah di telinga anak-anak.
"Kami berharap program Sofa Kuning dapat menjadi sebuah acara yang mengajak keluarga berkumpul bersama, belajar bersama dan juga bermain bersama. Kami pun yakin acara ini akan menjadi acara yang bermanfaat bagi perkembangan anak-anak balita Indonesia," paparnya.
Di awal peluncurannya, Mola TV juga telah memiliki strategi khusus yang hingga saat ini masih menjadi andalan, yakni melalui konten Mola Sports. Hingga saat ini, Mola TV masih merupakan satu-satunya OTT lokal resmi yang menghadirkan tayangan Liga Inggris.
"Jadi dalam olahraga itu ada namanya siklus ya, di saat kita masuk, siklus yang bisa kita beli itu hanya Liga Inggris yang lainnya sudah ada pemiliknya. Jadi kita masuk dengan menggunakan Liga Inggris dan itu terbukti membuat kita lebih cepat dikenal kalangan pencinta olahraga," paparnya.
Di samping itu, Mirwan memaparkan perbedaan Mola TV dari OTT lainnya yakni dengan dukungan langsung terhadap generasi muda Indonesia melalui Garuda Select. Program yang khusus dibuat sebagai program misi ini dikhususkan untuk mengembalikan nasionalisme generasi muda. Dengan begitu, masyarakat bisa melihat putra-putri Indonesia juga bisa berprestasi di luar negeri.
"Kalau secara komersial untuk pilih beli Liga Spanyol dan Liga Italia atau ngebawa anak Indonesia keluar (uang) jutaan dollar taruh di Eropa untuk bertanding. Pilihan yang lain kita jamin bakal beli liga asing karena bisa dijual, tapi kita mikirnya apakah ada manfaat untuk masyarakat atau tidak. Nah, Garuda Select adalah suatu hal yang nilai nasionalismenya sangat tinggi," katanya.
Tak hanya itu, Mola TV juga berkomitmen menghadirkan ide-ide baru dalam tiap kontennya. Bahkan, beberapa tayangan produksi Mola TV telah berhasil ditayangkan secara Internasional.
"Kalau di Mola itu hampir semua kontennya itu buatan sendiri karena kita menganggap Mola sebagai laboratorium ide kita. Jika ada ide yang sangat keren dan bisa dikembangkan, Mola itu punya Production House (PH) dan kantor di Inggris, Italia dan Amerika untuk menggodok dan ide-ide kita kembangkan jadi acara internasional seperti Live In Minor Keys. Kita bukan yang jiplak-jiplak, kita malah justru banyak bikin program sendiri dan kita harapkan semua kualitasnya internasional," pungkasnya.
(akn/fay)