TikTok Bantah Akan Dicaplok Pesaingnya
Hide Ads

TikTok Bantah Akan Dicaplok Pesaingnya

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 31 Agu 2020 16:46 WIB
aplikasi tiktok
TikTok Bantah Akan Dicaplok Pesaingnya (Foto: Unsplash/Kon Karampelas)
Jakarta -

TikTok membantah bisnisnya di Amerika Serikat akan dibeli oleh Triller, aplikasi berbagi video pendek yang jadi pesaingnya. Triller memang baru-baru ini dikabarkan menjadi calon pembeli TikTok selain Oracle dan Microsoft.

"Kami bisa memastikan bahwa kami tidak dan tidak akan berdiskusi dengan mereka. Tapi, kami tersanjung akan betapa mereka mengagumi TikTok," kata juru bicara TikTok seperti dikutip detikINET dari CNBC, Senin (31/8/2020).

Tapi Executive Chairman Triller Bobby Sarnevesht tetap bersikeras bahwa tawaran mereka telah diajukan dan petinggi ByteDance sudah mengetahui hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendapat konfirmasi bahwa chairman (Zhang Yiming) dan petinggi ByteDance mengetahui hal ini, dan kami sudah melakukan korespondensi," kata Sarnevesht kepada program CNBC Squawk Box Asia.

Kabar ini datang beberapa hari setelah laporan Bloomberg yang menyebutkan bahwa Centricus Asset Management dan Triller sudah mengajukan namanya sebagai calon pembeli TikTok.

ADVERTISEMENT

Keduanya bertandem untuk membeli bisnis TikTok di AS, Australia, Selandia Baru dan India dengan mahar sebesar USD 20 miliar. Tawaran ini disebut telah didaftarkan kepada ByteDance yang merupakan perusahaan induk TikTok.

Saat diminta komentarnya, ByteDance justru merujuk pada keterangan yang diberikan kepada TikTok. Petinggi TikTok juga mengatakan mereka tidak mengetahui telah menerima tawaran tersebut dan tidak ada orang dari pihak mereka yang berbicara dengan perwakilan Triller.

Sarnevesht mengatakan tawaran ini bukan mencari sensasi. Ia menjelaskan alasan Triller terlambat untuk menawar TikTok adalah karena mereka harus menyusun rencana implementasi jika berhasil mengakuisisi TikTok.

TiKTok dipaksa menjual bisnisnya di AS setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menuduh TikTok sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. TikTok telah membantah tuduhan tersebut dan menekankan mereka tidak pernah memberikan data pengguna kepada pemerintah China.

Belakangan ini ByteDance sudah berdiskusi dengan Microsoft, Oracle dan investor lain di perusahaan untuk menjual bisnis TikTok di AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Mereka diberi tenggat waktu hingga 15 September dan jika tidak selesai maka TikTok akan dilarang beroperasi di AS.

Klik di sini untuk informasi menarik lainnya soal TikTok dan rencana penjualannya di Amerika.




(vmp/fay)