Upaya ByteDance untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat sepertinya akan terganjal. Aturan ekspor baru yang ditetapkan pemerintah China bisa mengancam akuisisi dan membuat calon pembeli TikTok ketar-ketir.
Berdasarkan laporan dari Wall Street Journal dan New York Times, China baru saja memperbarui aturan kontrol ekspornya untuk mencakup teknologi yang sensitif. Kemungkinan sistem rekomendasi milik TikTok akan diatur dalam aturan ini.
Aturan ini semakin dipertegas lewat kolom yang diterbitkan di media milik pemerintah China, Xinhua. Dikutip detikINET dari Cnet, Senin (31/8/2020) dosen perdagangan internasional Cui Fan kepada Xinhua mengatakan ByteDance kemungkinan harus mendapat izin dari pemerintah China untuk menjual TikTok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan ini sepertinya menandakan keinginan China untuk menentukan persyaratan penjualan, meski pemerintah di sana mungkin tidak akan melarang penjualan.
Langkah pemerintah China ini juga sepertinya dilakukan untuk menggertak pemerintah AS yang hubungannya makin tidak harmonis belakangan ini.
"Ini bisa jadi usaha untuk memblokir penjualan secara langsung, atau hanya menaikkan harganya, atau menambahkan ketentuan untuk memberi keuntungan kepada China ke depannya," kata ahli kebijakan ekonomi China kepada NYT.
Kabar ini datang tidak lama setelah laporan yang mengungkap bahwa negosiasi penjualan bisnis TikTok di AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru akan segera selesai dalam hitungan hari. Nilai penjualan ini diperkirakan sebesar USD 20-30 miliar.
Saat ini ByteDance sedang menimbang pinangan dari beberapa perusahaan termasuk Oracle dan gabungan antara Microsoft dan Walmart. Tapi NYT mengatakan kekecewaan pemerintah China bisa membuat calon pembeli takut, apalagi mereka memiliki bisnis di negara tersebut.
Kisruh yang dialami TikTok dengan pemerintah AS dimulai dengan perintah eksekutif yang ditandatangani Presiden Donald Trump. Dengan alasan ancaman terhadap keamanan nasional, Trump mengatakan transaksi dengan ByteDance dan anak perusahaannya akan dilarang.
Trump dan beberapa pihak mengatakan mereka khawatir TikTok mengumpulkan data pengguna dan memberikannya kepada pemerintah China. Tapi TikTok telah beberapa kali membantah tuduhan tersebut.
(vmp/afr)