Saham Apple ini nilainya tercatat berada di angka USD 89,47 sebelum akhirnya kembali naik ke angka USD 90,34, atau menurun 2,35%. Angka ini disebut cukup mengkhawatirkan karena Apple kemungkinan baru akan meluncurkan iPhone anyar beberapa bulan ke depan -- biasanya bulan September.
Dan ada penyuplai komponen pembuat iPhone dari Taiwan mengaku kalau perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat itu mengurangi jumlah pesanannya untuk pertengahan kedua 2016, dibandingkan pada periode yang sama pada 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat nilai sahamnya yang anjlok ini, Apple harus merelakan posisinya sebagai perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar ke Alphabet Inc --perusahaan induk Google, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (13/5/2016).
Saat ini, Apple dan Alphabet masing-masing bernilai lebih dari USD 495 miliar, di mana Alphabet sedikit lebih unggul. Sementara tahun lalu, nilai kapitalisasi pasar Apple sudah menurun lebih dari USD 200 miliar.
Apple sudah berusaha meningkatkan pasarnya, dengan berekspansi ke China, namun pertumbuhannya masih cukup mengecewakan. Pendapatan Apple di China menurun sebanyak 26% selama kuartal Maret, yang disebabkan oleh pesaing-pesaing Apple asal China seperti Xiaomi dan Huawei. (asj/fyk)