Spesifikasi 4G LTE ditentukan dan disepakati oleh badan standardisasi internasional 3GPP dan secara keseluruhan tidak ditemukan oleh satu orang, baik oleh saya sendiri, maupun Dr. Basuki, atau Dr. Eko.
Semoga polemik ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk mengkomunikasikan karya kita dengan hati-hati dan proporsional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pemahaman saya, penelitian di industri lebih berorientasi kepada bisnis dan aplikasi sehingga outputnya lebih banyak berupa paten. Riset di industri secara umum bersifat terapan dan berorientasi pada produk.
Mengambil pelajaran dari polemik ini, saya ingin mengajak semua pihak yang berkepentingan termasuk Dr. Basuki dan Dr. Eko untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi komunikasi di masa depan.
Saat ini teknologi 4G telah mapan. Sudah saatnya kita menatap ke depan dan berkarya pada teknologi 5G dan 6G (beyond 5G) dengan karya-karya terbaik kita sebagai putra Indonesia.
Teknologi 5G dengan kecepatan 20 Gbps dan 6G dengan orde Tbps dengan moto 'wireless at the speed of light' sedang menanti karya dan inovasi kita.
Kami percaya industri, universitas, pemerintah dan masyarakat, saling membutuhkan untuk pengembangan teknologi komunikasi yang paling sesuai di masa depan.
Mungkin sebagai ungkapan rasa syukur kita sebagai putra-putra Indonesia yang tinggal dan berkarya di tiga benua yang berbeda, dan memiliki riset yang beririsan, kita bisa bersinergi untuk membangun Indonesia dan dunia yang lebih baik.
*) Penulis, Khoirul Anwar, adalah seorang Asisten Professor pada Coding Theory and Signal Processing Lab., School of Information Science, Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), Jepang. (ash/ash)