Hal ini disadari ketika Khan akan memasukkan namanya pada menu register. Di bawah kolom nama terdapat tulisan yang mengatakan bahwa akun yang telah ia buat telah diblokir lantaran nama Muhammad Khan cocok dengan daftar yang tertera di badan Specially Designated Nationals, sebagaimana yang diawasi oleh Office of Foreign Assets Control (OFAC) Amerika Serikat.
"Sebagai bagian dari upaya penegakkan, OFAC menerbitkan daftar individu dan perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh, atau bertindak untuk atau atas nama, negara-negara yang ditargetkan. Ini juga berisi daftar individu, kelompok, dan entitas, seperti teroris, dan pengedar narkotika ditunjuk sesuai program yang tidak spesifik negara," tulis situs Badan Keuangan Amerika Serikat dikutip detikINET dari Polygon, Rabu (13/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya membuka situs dan ingin melakukan register akun, aku klik submit dan saat membaca tulisan warna merah saya sangat terkejut," ungkap Khan.
"Awalnya saya pikir telah diretas. Saya merasa telah didiskriminasi. Jujur, ini menyakitkan," lanjutnya.
Khan lantas memposting kicauan di Twitter yang disambungkan langsung ke Epic Games. "Nama saya Khan dan saya bukanlah seorang teroris," kicaunya.
Paham akan situasi tersebut, CEO Epic Games selaku pengembang game Paragon, Tim Sweeney langsung meminta maaf kepada Khan.
Melalui akun Twitter, ia memposting permohonan maafnya. "Maaf bukan begini maksudnya. Kami akan memperbaikinya secepat mungkin," kicau Sweeney.
(mag/ash)