Menkominfo Rudiantara, tengah meninjau kembali pencabutan pemblokiran situs berbagi video Vimeo yang diblok tim Trust Positif di era Tifatul Sembiring. Tapi dia menegaskan komitmennya terhadap pemblokiran konten pornografi di internet.
Sebelumnya pemblokiran situs Vimeo banyak menuai protes dari sejumlah penikmat internet di seluruh Indonesia. Menkominfo pun menyerap aspirasi tersebut.
"Vimeo ini kan sangat diminati oleh masyarakat. Saya sangat mengerti kreatifitas dan semacamnya kan perlu kita dorong. Saya bisa memahami perhatian teman-teman sekalian tentang hal ini," papar Rudiantara tadi malam di Tanjung Duren, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudiantara menyatakan bahwa dirinya memiliki komitmen yang tinggi terhadap blokir pornografi di Indonesia. "Saya sudah beberapa kali sampaikan, terhadap pornografi, over my dead body! (langkahi dulu mayat saya-red)" ucap Rudiantara tegas.
Menurut Rudiantara, pornografi bisa merusak masa depan anak-cucu yang mana merupakan generasi penerus bangsa. Rudiantara pun berencana agar Vimeo nantinya bisa memberikan filtering pornografi secara otomatis.
Rudiantara ingin agar Vimeo tidak hanya memberikan flag atau peringatan terhadap konten berbau pornografi, tetapi juga sebuah tulisan misalnya "This service is not recognize or available in this region".
Sebagai upaya membuka kembali situs Vimeo sekaligus memfilter konten porno, Rudiantara sudah beberapa kali melakukan panggilan telepon langsung ke Michael Cheah, Senior Counsel for Vimeo, di New York, Amerika Serikat.
Sayangnya, panggilan telepon yang dilakukan Rudiantara beberapa kali itu belum mendapat sambutan oleh Cheah. "Saya sudah dua malam ini coba telepon Michael Cheah, namun belum berhasil-berhasil," papar Rudiantara.
Pun begitu, Rudiantara sudah mencoba untuk meninggalkan pesan melalui email dan menurutnya tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan tanggapan.
(fyk/fyk)