Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
'Jangan Beli Smartphone Karena Hasil Benchmark'

'Jangan Beli Smartphone Karena Hasil Benchmark'


- detikInet

Ilustrasi (detiKINET)
Jakarta - Ada sebagian pengguna yang menginginkan ponsel dengan performa tinggi. Oleh sebab itu, hasil benchmark kerap dijadikan patokan untuk membeli sebuah ponsel pintar. Menurut Qualcomm itu tidak benar.

"Membeli ponsel berdasarkan bencmark prosesor, sedangkan prosesor hanya 15% dari seluruh ponsel, ini seperti membeli mobil berdasarkan tipe bannya. Tidak masuk akal," kata Tim McDonough, Vice President Marketting Qualcomm.

"Benchmark kini hanya sebagian kecil dari nilai ponsel keseluruhan," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari Trusted Review, Rabu (29/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Qualcomm menjelaskan bahwa bisa saja mereka, atau produsen lain, membuat ponsel dengan dengan prosesor canggih. Tapi bukan itu intinya.

"Kami tidak akan membuat prosesor dengan 200 core, karena ini konyol," lanjut McDonough.

Prosesor memang bagia penting dari ponsel, namun menurut Qualcomm hal yang lebih penting lagi adalah kemampuan ponsel itu sendiri, apa saja fiturnya, dan bisa apa saja ponsel itu.

Dan lagi-lagi, petinggi Qualcomm tersebut mengiatkan bahwa spesifikasi bukanlah segalanya untuk memilih ponsel. Kebutuhan dan fitur-lah yang harus dipertimbangkan.

"Sekarang kami berbicara bisa apa saja ponsel ini, apa saja fiturnya dan saya ingin memakainya sesuai dengan keinginan saya," lanjut McDonough.

(eno/tyo)