Maksud 'diamankan' di sini adalah dihapusnya data-data privasi tersebut yang sebelumnya diposting secara online. Pasalnya, setelah aksi kejahatan cyber tersebut, ribuan data pengguna PSN itu terpampang dalam situs yang dikatakan sudah tidak aktif dan out of date.
Dikutip detikINET dari Thinq, sebagian besar data pelanggan yang dihapus tersebut berasal dari Amerika Serikat dan diketahui menampilkan sejumlah data lama dari tahun 2001.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permohonan maaf ini disampaikan berbarengan dengan pengumuman dibukanya kembali layanan PSN. CEO unit bisnis PlayStation Kazuo Hirai dan dua eksekutif senior Sony lainnya tampak menundukkan kepala sebagai tanda permohonan maaf, saat konferensi pers di kantor pusat Sony di Tokyo, Jepang.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan dan gangguan yang dialami pengguna kami," kata Hirai.
Aksi dijebolnya PSN ini awalnya diperkirakan mengancam keamanan sekitar 77 juta data pengguna. Melalui blog resminya, Sony kemudian mengumumkan pihaknya terpaksa menutup PSN akibat ancaman dari luar.
(ash/ash)