Kebutuhan AI Bikin Data Center Makin Penting untuk Indonesia
Hide Ads

Kebutuhan AI Bikin Data Center Makin Penting untuk Indonesia

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Kamis, 11 Sep 2025 08:47 WIB
Data Center JK1 Milik Equinix Indonesia
Ruang data center JK1 milik Equinix Indonesia (Foto: Equinix Indonesia)
Jakarta -

Artificial Intelligence (AI) makin banyak dipakai di Indonesia. Kebutuhan membuat solusi AI membuat data center semakin penting di Tanah Air.

Sejak Mei 2025, ada lagi data center baru di Indonesia yaitu JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX) di Kuningan Barat, Jakarta Selatan dekat dengan Gedung Cyber 1. Ini adalah data center milik Equinix Indonesia, yang AI-Ready dan punya keunggulan interkoneksi.

detikINET pun berkesempatan berkunjung ke data center ini pada Senin, 8 September 2025. Ini adalah gedung 8 lantai dengan kapasitas 1.600 kabinet dan 5.300 mΒ² ruang kolokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee menjelaskan JK1 adalah data center yang sejak awal disiapkan untuk beban kerja AI. Pembangunan Fase I adalah 2 data hall di 2 lantai, 2,4 megawatt dan 550 kabinet dengan pendingin air cooling untuk kebutuhan beban kerja AI.

"Nanti di Fase II kita akan implementasikan liquid cooling, itu untuk AI workload yang jauh lebih advance," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Managing Director Equinix Indonesia, Haris IzmeeManaging Director Equinix Indonesia, Haris Izmee Foto: Equinix Indonesia

Pihaknya kata Haris, berkomitmen untuk bisa membawa teknologi terbaru data center ke Indonesia yaitu liquid cooling. Secara sederhana, prinsip liquid cooling adalah jalur air yang mendinginkan setiap rak yang ada di data center.

Haris mengatakan tren AI membuat keberadaan data center semakin penting termasuk di Indonesia. Terjadi percepatan penggunaan AI untuk berbagai hal, yang pada kaitannya akan membutuhkan adanya data center.

"Sekarang kita lihat kebanyakan AI masih di tahap LLM (Large Language Model) atau chat. Ke depannya kita bisa lihat ada kemungkinan penggunaan lebih banyak lagi," jelas Hari.

Penggunaan AI yang lebih advance di Indonesia kata Haris akan membutuhkan GPU yang jauh lebih besar dan lebih berat. Dampaknya, data center sudah pasti akan memakai power yang lebih tinggi dan juga pasti akan lebih panas.

"Jadi kita akan perlu liquid cooling itu," ujar Haris.

Equinix Indonesia untuk itu memperhatikan betul soal efisiensi energi dan prinsip keberlanjutan untuk data center mereka. JK1 dirancang untuk mencapai efisiensi penggunaan energi (PUE) rata-rata sebesar 1,41 pada kondisi beban penuh. Fasilitas ini akan dioperasikan secara efisien sesuai dengan standar A1A yang diakui secara global dari American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE).

Haris pun menegaskan JK1 memiliki reliabilitas tinggi dengan up time mencapai 99,9999%. Mereka punya sistem berlapis untuk memastikan data center mereka tidak pernah mati listrik. Mereka antara lain punya back up power berupa 4 generator 2.000 kVA.

Tidak ketinggalan soal talenta digital untuk data center JK1. Kata Haris saat ini JK1 dioperasikan oleh 20 orang sejak diresmikan bulan Mei 2025.

"Memang mau cari talenta digital di Indonesia terutama untuk digital infrastructure atau data center nggak gampang. Sangat sedikit di Indonesia," kata Haris.

Equinix Indonesia berharap ke depan mereka bisa bekerja sama dengan universitas untuk sama-sama menyiapkan talenta digital data center. Mereka berencana untuk memperluas bangunan JK1. Dalam kapasitas penuh di masa depan, data center JK1 kata Haris akan butuh sampai 50 orang untuk operasional. Sementara untuk proses konstruksi dan desain, sudah ada ratusan SDM yang dipekerjakan.

Data Center JK1 Milik Equinix IndonesiaData center JK1 dioperasikan oleh 20 talenta digital Foto: Equinix Indonesia

Terbaru, Equinix Indonesia sedang menjajaki kerjasama dengan sejumlah pihak yang ingin mengembangkan solusi AI. Mereka pasti akan membutuhkan keberadaan data center untuk melatih solusi AI yang akan disiapkan.

"Kita sekarang lagi dalam proses untuk memampukan mereka untuk bisa membuat solusi (AI-red) di atas infrastrukturnya kita. Kita berharap bisa membuat suatu solusi yang sangat relevan untuk konsumen-konsumen kita di Indonesia yang bisa pakai private cloud AI di Equinix," papar Haris.

Haris mengatakan pengembangan AI di Indonesia pasti butuh kolaborasi. Data center JK1 milik Equinix Indonesia membuka diri sepenuhnya untuk ruang kolaborasi itu.

"Tidak ada satupun perusahaan yang bisa sendirian mengerjakan AI. Sudah pasti ada spesialisasinya. Yang masuk akal adalah kita harus berkolaborasi. Kita harus bikin ekosistem partner," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/fyk)
Berita Terkait