Data Center Canggih JK1 dari Equinix, AI-Ready dan Interkoneksi Mumpuni
Hide Ads

Data Center Canggih JK1 dari Equinix, AI-Ready dan Interkoneksi Mumpuni

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Rabu, 10 Sep 2025 13:34 WIB
Data Center JK1 Milik Equinix Indonesia
Gedung data enter JK1 milik Equinix Indonesia di Jakarta (Foto: Equinix Indonesia)
Jakarta -

Keberadaan data center semakin semarak di Indonesia. Kini ada lagi JK1 dari Equinix Indonesia, sebuah data center yang AI-Ready dan punya keunggulan interkoneksi.

detikINET pun berkesempatan berkunjung ke data center JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX) di Kuningan Barat, Jakarta Selatan dekat dengan Gedung Cyber 1. Gedung 8 lantai ini berkapasitas 1.600 kabinet dan 5.300 mΒ² ruang kolokasi.

Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee mengatakan Equinix sebagai perusahaan global sudah beroperasi sejak 1998. Selama 27 tahun mereka sudah mengembangkan lebih dari 270 data center di 36 negara, termasuk JK1 di Jakarta yang beroperasi sejak 15 Mei 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia sangat menarik di mata Equinix global karena populasi terbesar keempat dunia dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Equinix Indonesia punya visi menjadi tulang punggung ekonomi digital di Indonesia melalui data center JK1.

"Jadi kita bukan hanya mau masuk di Indonesia itu sebagai data center saja, tapi kita mau masuk sebagai infrastruktur digitalnya untuk Indonesia," kata Haris kepada detikINET, Senin (8/9/2025).

ADVERTISEMENT
Managing Director Equinix Indonesia, Haris IzmeeManaging Director Equinix Indonesia, Haris Izmee (Foto: Equinix Indonesia)

Untuk itu Equinix menawarkan sejumlah keunggulan. Haris mengatakan Equinix adalah ekosistem interkoneksi terbesar di dunia dengan 492 ribu partisipan di seluruh dunia, tersebar di 270 data center. Dari total data center, sebanyak 210 data center ada di kota pusat ekonomi dunia seperti New York, Dubai, Singapura dan London. Beberapa bursa efek dunia seperti di Singapura (SGX), New York (NYSE), London (LSE) memakai Equinix.

"JK1 saja sebelum diluncurkan sudah ada 50 konsumen. Jadi banyak yang berminat untuk masuk ke ekosistem interkoneksi kita," kata Haris.

Untuk data center JK1, Jakarta International Business Exchange (IBX), Equinix pun merancangnya dengan canggih. Tantangan lokasi terbatas di pusat kota membuat JK1 harus dibangun vertikal. Lokasi pun strategis karena sangat dekat dengan Gedung Cyber 1.

"Gedung Cyber 1 itu adalah ekosistem internet exchange paling padat di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Konsumen kita butuh latensi yang sangat bagus, jadi kita harus dekat dengan internet exchange yang adalah Gedung Cyber 1," jelasnya.

Haris menjelaskan JK1 adalah data center yang sejak awal disiapkan untuk beban kerja Artificial Intelligence (AI). Pembangunan Fase I adalah 2 data hall di 2 lantai, 2,4 megawatt dan 550 kabinet dengan pendingin air cooling untuk kebutuhan beban kerja AI.

Data Center JK1 Milik Equinix IndonesiaSuasana ruang data center JK1 milik Equinix Indonesia (Foto: Equinix Indonesia)

"Nanti di fase kedua kita akan implementasikan liquid cooling yang jauh lebih advance," ujarnya.

Melalui JK1, Equinix menawarkan produk berupa data center dan interkoneksi. Salah satu fitur unggulan dalam interkoneksi mereka adalah Equinix Fabric. Ini adalah global network services dimana konsumen bisa terhubung dengan semua lokasi Equinix di seluruh dunia untuk membuka infrastruktur baru dalam hitungan menit. Selain itu, mereka juga masih punya layanan interkoneksi Equinix Internet Access dan Equinix Internet Exchange.

"Dulu mau buka infrastruktur baru di luar negeri butuh waktu berbulan-bulan, sekarang hanya perlu beberapa menit saja. Di-setting di portal, sudah bisa langsung dipakai. Itulah salah satu keunggulan Equinix," kata Haris.

Di Indonesia, klien Equinix antara lain Telin dan Tokopedia. Sementara itu di global, klien Equinix antara lain Zoom dan Netflix.




(fay/fyk)
Berita Terkait