Perusahaan Jack Ma Siapkan Chip AI untuk Tandingi Amerika
Hide Ads

Perusahaan Jack Ma Siapkan Chip AI untuk Tandingi Amerika

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 04 Sep 2025 21:00 WIB
Markas Alibaba
Kantor Alibaba. Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Jakarta -

Raksasa e-commerce China, Alibaba, sedang mengembangkan chip baru untuk kecerdasan buatan (AI). Langkah ini diambil setelah Amerika Serikat melarang Nvidia menjual chip terkuatnya, Blackwell, ke China dengan alasan menjaga keamanan nasional dan ekonomi AS.

AS belakangan melunak dan Nvidia telah mendapatkan izin untuk mengekspor chip H20 ke China, namun Blackwell masih dikekang. China pun dilaporkan telah meminta perusahaan teknologi lokalnya untuk berhenti membeli chip dari Nvidia dengan alasan masalah keamanan.

Alibaba sendiri bukanlah perusahaan baru dalam hal chip. Chip terakhirnya, Hanguang 800, dirilis tahun 2019. Alibaba, perusahaan yang didirikan Jack Ma, juga memiliki unit desain semikonduktornya sendiri, yang disebut T-head. Alibaba tahun ini akan berinvestasi setidaknya 45 miliar euro dalam AI selama tiga tahun ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nvidia sendiri adalah pemasok chip AI terkemuka di dunia dan memiliki semikonduktor terkuat. Perusahaan lain termasuk Alibaba akan membutuhkan waktu lama untuk mengejar ketinggalan. Huawei juga mengembangkan chip AI-nya sendiri dan Cambricon juga digembar-gemborkan sebagai juara AI China berikutnya.

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini, Alibaba akan terus menggunakan chipnya sendiri serta chip dari perusahaan-perusahaan termasuk Nvidia. Saat ini, masih banyak hal yang belum diketahui tentang chip AI dari Alibaba ini.

Sementara itu, CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa perusahaannya sedang mendiskusikan potensi chip komputer baru yang dirancang untuk China dengan pemerintahan Trump.

"Saya menawarkan produk baru ke China untuk data center AI sebagai kelanjutan dari H20," kata Huang di Taiwan. "Tentu saja, itu terserah pemerintah Amerika Serikat. Dan kami sedang berdialog dengan mereka, tetapi masih terlalu dini untuk mengetahuinya".

Dikutip detikINET dari Euronews, Huang juga telah memperingatkan pemerintah AS bahwa perusahaan-perusahaan China dapat mengisi kekosongan chip AI jika Nvidia tidak dapat menjualnya ke sana.




(fyk/fyk)
Berita Terkait