Starlink Lolos ULO, Apjatel ke Kominfo: Jangan di Kota, Ganggu Ekosistem
Hide Ads

Starlink Lolos ULO, Apjatel ke Kominfo: Jangan di Kota, Ganggu Ekosistem

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 29 Apr 2024 21:15 WIB
Ketua Umum Apjatel Jerry Mangasas Swandy
Ketua Umum Apjatel Jerry Mangasas Swandy. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan bahwa Starlink sudah dinyatakan lolos Uji Laik Operasi (ULO). Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) meminta agar konstelasi satelit internet itu melayani daerah non-urban.

Ketua Umum Apjatel Jerry Mangasas Swandy mengungkapkan para penyelenggara fixed broadband dalam negeri telah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk menghadirkan layanan internet berbasis kabel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap Starlink itu dapat digunakan di khusus daerah non-urban atau luar kota, seperti 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal)," ujar Jerry ditemui awak media di Halal Bihalal Apjatel di Jakarta, Senin (29/4/2024).

ADVERTISEMENT

"Karena memang Apjatel adalah asosiasi penyelenggara jaringan telekomunikasi fixed broadband itu memang cukup mahal. Jadi, kalau memang Starlink (masuk) jadi pertanyaan. Secara positioning, kami berharap bisa untuk cover Indonesia terluar," jelasnya.

Berbeda dari sebelumnya yang hanya melayani pelanggan korporasi, kini Starlink sudah melebarkan sayap bisnisnya ke pelanggan ritel yang cakupannya secara nasional. Artinya, seluruh Indonesia dapat memanfaatkan jaringan internet satelit milik Elon Musk tersebut.

"Karena ketika dia (Starlink) masuk nanti ke daerah ritel atau kota itu akan mengganggu ekosistem, dari sisi harga, dari sisi bagaimana penyerapan layanan itu sendiri kepada masyarakat atau user," ungkap Jerry.

Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Kominfo Aju Widya Sari mengatakan Starlink sudah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO). Itu artinya, Starlink diperbolehkan untuk jualan layanan internet kepada masyarakat luas.

"Starlink sudah punya izin penyelenggara telekomunikasi itu sudah selesai semua. (ULO) sudah beres semua," kata Aju.

"Hasilnya, (Starlink) sudah lulus uji laik operasi. Jadi, mereka sudah mendapatkan izin (dari Kominfo untuk jualan layanan internet ke pelanggan ritel)," sambungnya.

Saat ditanya, kapan ULO Starlink tersebut dilakukan, Aju mengaku tidak mengingat betul waktunya. Namun yang pasti, Starlink sudah bisa menyediakan layanan internet ke segmen business to consumer (B2C).

"Sudah selesai dua minggu lalu. Waktunya saya harus cek, tapi yang jelas sudah selesai. (SKLO) yang jelas sudah terbit dan bisa jualan," pungkasnya.




(agt/fay)