Starlink Elon Musk Cocok Buat Akses Internet di Daerah Pelosok RI
Hide Ads

Starlink Elon Musk Cocok Buat Akses Internet di Daerah Pelosok RI

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 18 Apr 2024 20:45 WIB
Starlink
Foto: Starlink
Jakarta -

Operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengungkapkan layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk ini cocok digunakan di daerah pelosok Indonesia.

Starlink dalam waktu dekat ini akan masuk ke pasar ritel, setelah sebelumnya tersedia untuk pelanggan segmen korporasi melalui kerjasama dengan Telkomsat, anak usaha Telkom.

"Kalau menurut saya sih, pada akhirnya bagaimana pemerintah supaya industri (telekomunikasi) ini sehat. Tapi, kalau saya mendukung adanya teknologi seperti Starlink untuk menjangkau yang kita sendiri tidak bisa jangkau, seperti daerah rural," kata Director & Chief Business Officer IOH Muhammad Danny Buldansyah di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Jikapun untuk tersedia di wilayah perkotaan, kata Danny, ada pilihan layanan lainnya yang lebih unggul daripada Starlink, baik dari sisi kecepatan maupun harga layanannya.

"Kita ambil contoh Jakarta, sekarang banyak fiber optik sudah banyak. Akan bersaing seluler dengan satelit? Menurut saya enggak," ucapnya.

Berdasarkan informasi, harga layanan internet Starlink mencapai Rp 750 ribu per bulan. Namun, jika dengan seperangkat alat penerima sinyal, maka pengguna dibutuhkan dana hingga Rp 7-8 jutaan.

"Fiber optik FTTH (Fiber to the Home) itu kisaran Rp 200 ribu per bulan. Jadi kompetisinya, maksud saya, instalasinya sekitar Rp 7-8 juta. Ini yang FTTH nggak sampai Rp 1 juta, ya dianalisa saja, apakah kompetisi? Menurut saya tidak," tuturnya.

Danny menilai Starlink tidak bersaing secara langsung dengan layanan internet seluler yang disediakan operator seluler. Disampaikannya, Starlink head to head dengan penyedia layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang juga mengandalkan satelit.

"Menurut saya yang paling banyak itu kompetisi yang paling banyak, head to head-nya dengan penyelenggara VSAT, bukan dengan selular," tuturnya.

Kendati begitu, Indosat seperti diungkapkan Danny, operator seluler berharap kepada pemerintah untuk tetap mengedepankan level playing field atau kesetaraan di industri telekomunikasi, khususnya kehadiran Starlink di pasar ritel Indonesia.

Menkominfo Budi Arie Setiadi menekankan Starlink harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memenuhi syarat beroperasi di Indonesia. Dalam waktu dekat, Starlink akan melakukan uji coba di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Kalau di IKN itu (Starlink) dia bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table-nya (jadwal uji coba layanan Starlink di tahun 2024," kata Budi di Jakarta Pusat, Rabu (3/4).




(agt/fay)